Mama Peno, tokoh wanita masyarakat Mamba turut serta dalam perjalanan ke Pos Koper, karena cukup jauh dan lelah jika harus berjalan kaki.
"Ini dulunya daerah hitam, Panglima. Sekarang sudah berubah drastis setelah kehadiran pasukan 305. Bukan abu-abu lagi, tapi sudah hijau," ucap Danrem kepada Pangkostrad dalam perjalanan.
Di Pos Koper, Pangkostrad menikmati hasil budidaya ikan lele prajurit bersama masyarakat. Sekitar 1.200-1.500 ekor ikan lele terbagi habis untuk masyarakat yang hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sempat panen ayam hingga melihat kebun jagung dan sumur air bersih. Pangkostrad lalu menuju ke kampung Bazemba, Yokatapa untuk menyerahkan bingkisan berupa bahan makanan untuk warga.
Pangkostrad juga melihat bangunan gereja yang indah hasil karya para Ksatria Tengkorak selama 48 hari, bantuan dari KASAD, Pangkostrad, Alumni Akmil 2004 ARUPADATU serta keluarga besar Tengkorak. Gereja yang telah dilengkapi dengan mimbar serta lukisan tangan prajurit Kostrad, telah menjadi kebanggaan masyarakat Bazemba.
"Kami Suku Moni mengenal cinta kasih, tetapi orang dari luar masuk akhirnya merusak daerah ini sehingga pemerintah takut. Akhirnya pemerintah pergi dan akhirnya pihak TNI Polri datang dan membantu masyarakat seperti lampu, air bersih, kandang babi, lonceng, jalan, itu semua bantuan dari pihak TNI Polri. Kami dibikinkan semua itu dari pihak TNI Polri, bekerja keras dengan masyarakat. Yang banyak-banyak kerja keras disini adalah pihak TNI Polri, saya minta terima kasih banyak-banyak sudah bantu kami bangun Gereja seperti ini," kata Upinus Sondegau, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Intan Jaya.
Malam harinya, Pangkostrad didampingi Brigjen TNI Sri Widodo, Kolonel Inf Andi Amin, Raja Aibon serta para Ksatria Kostrad menikmati indahnya Intan Jaya dari Pos Mamba. Berbagai dokumentasi kegiatan yang telah dijalankan oleh para Ksatria Tengkorak selama lima bulan di Intan Jaya.
Keesokan harinya, sebelum meninggal Intan Jaya, Pangkostrad menyempatkan diri bertatap muka bersama para Ksatria Tengkorak Kostrad. Maruli membakar semangat para Ksatria Tengkorak agar terus berbuat dan memberikan karya terbaiknya di tanah Papua.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih, khususnya kepada Batalyon kalian. Kalian sudah mengerjakan tugas yang menurut saya sangat baik. Yang kalian lakukan, baik operasinya maupun bagaimana berkehidupan dengan masyarakat, saya ucapkan terima kasih. Dan saya bangga melihat cara bekerja kalian di sini," ungkap Maruli.
"Selalu berbuat baik dengan masyarakat. Kegiatan kalian itu, bukan hanya bertaruh nyawa, tapi apapun yang terjadi, setiap butir akan berpengaruh terhadap dunia internasional. Sadar tidak sadar, apapun yang dilakukan tiap-tiap tim kalian itu, sangat berpengaruh. Jadi, sadar tidak sadar kita ini orang penting," tambahnya.
Sebelum berpisah, pasukan diajak berfoto bersama dan diberikan bekal untuk membeli tambahan nutrisi. Terasa sekali, bukan sekedar hubungan antara Pimpinan dan bawahan, namun lebih pada hubungan ayah dan anak. Bukan hanya itu, hadiah lomba antar Pos bulan Februari yang dimenangkan oleh Pos Koper, juga diberikan langsung Pangkostrad.
(jbr/hri)