Sebanyak 81 keluargadengan 418 jiwa mengungsi di Posko RPTRA Rasela, Jakarta Utara, imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Para pengungsi balita membutuhkan bantuan obat-obatan hingga susu.
"(Yang dibutuhkan) obat-obatan. Kita obat-obatan yang untuk standby di sini. Kayak minyak kayu putih, minyak telon, tolak angin, pokoknya buat balita, susu juga," kata pengelola RPTRA Rasela, Nurul Azizah (35), saat ditemui di lokasi Sabtu (4/3/2023).
Azizah mengatakan terjadi penambahan jumlah pengungsi hari ini. Sebab, sejumlah pengungsi dari posko lain dialihkan ke RPTRA Rasela.
"Iya (terdapat penambahan). Banyak yang dari posko pengungsian lain dialihkan ke sini," ucapnya.
Pantauan detikcom di lokasi, terdapat empat tenda terpasang di kawasan posko pengungsian ini. Selain itu, aula bangunan juga dipenuhi oleh pengungsi.
Adapun 418 pengungsi terdiri atas lansia 34 orang, balita 61 orang, anak-anak 91 orang, dewasa 183 orang, remaja 44 orang, dan ibu hamil 5 orang.
Diketahui, kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3) pukul 20.11 WIB. Kemudian, api padam sekitar pukul 00.00 WIB.
Belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Tak hanya itu, ada sekitar 600 orang mengungsi imbas insiden maut tersebut.
"Saya sudah sampaikan korban pengungsi kurang lebih 600 plus minus," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Koramil 01 Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3) dini hari.
Heru Budi mengatakan Pemprov DKI menyiapkan lokasi pengungsian di sejumlah lokasi. Ada lima lokasi pengungsian yang disiapkan untuk warga terdampak kebakaran itu.
"Ada di lima lokasi, kantor Wali Kota, RPTRA, GOR, dan tentunya kantor kecamatan dan kantor PMI, kira-kira seperti itu," ucapnya.
Simak Video 'Momen Jusuf Kalla Tinjau Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang':
(dek/dek)