Upaya mencegah pelecehan seksual di dalam bus TransJakarta (TransJ) terus diupayakan. Langkah-langkah diterapkan karena pelecehan terulang.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberi atensi karena kasus pelecehan seksual membuat resah masyarakat. Heru lalu meminta keamanan ditingkatkan.
"Saya nggak tahu kok ada perilaku seperti ini, nggak tahu juga. Tapi harus ditingkatin pengamanannya," kata Heru di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru meminta agar segala aktivitas, baik di halte maupun di dalam bus, diawasi secara maksimal. Selain itu, dia mengajak peran aktif masyarakat mencegah peristiwa serupa terulang.
"Itu salah satu yang saya minta untuk diawasi. Terus masyarakat ikut membantu," ujarnya.
Langkah TransJ Cegah Pelecehan
Kasus pelecehan seksual juga mendapat dari DPRD DKI Jakarta. Anggota dewan meminta agar ada petugas keamanan di dalam bus.
Selain itu juga ada saran agar pelaku pelecehan seksual dipampang mukanya untuk menimbulkan efek jera.
Berikut sejumlah langkah pencegahan pelecehan di bus TransJ.
1. TransJ Tambah 20 Bus Pink
TranJ menambah 20 unit bus pink khusus penumpang perempuan. Penambahan bus pink ini bertujuan mencegah pelecehan seksual.
"Bus pink hadir untuk meminimalkan terjadinya pelecehan seksual. Kami ingin penumpang wanita dapat menikmati layanan TransJakarta dengan merasa aman dan nyaman," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Apriastini Bakti Bugiansri dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2023).
Apri menjelaskan bus pink akan dioperasikan secara bertahap. Di tahap awal, sebanyak 15 bus pink beroperasi. Belasan bus pink itu bakal melayani lima koridor, yaitu Koridor 2 Pulogadung-Harmoni dan Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru.
Kemudian Koridor 9 Pinang ranti-Pluit dan Koridor 13 Ciledug-Tendean serta PGC-Harmoni 5C. Di tahap selanjutnya, TransJakarta akan menambah 5 unit bus pink pada Maret mendatang.
2. TransJ Pasang CCTV
TransJ juga memperkuat sistem keamanan di semua lini pelayanan. Saat ini, seluruh armada bus telah dilengkapi CCTV serta menempatkan personel keamanan di halte dan di dalam bus.
Sedangkan pada armada bus reguler, TransJakarta juga memiliki ruangan khusus wanita serta dilengkapi kamera pengawas (CCTV) yang menjamin keamanan dan kenyamanan pelanggan.
"Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan melindungi pelanggan kami dari segala bentuk gangguan keamanan. Dan bila hal itu terjadi, kami akan memfasilitasi pelanggan kami untuk menggunakan hak hukumnya, melalui jalur penegakan hukum kepada pihak berwenang," ujar Apri.
3. TransJ Libatkan TNI
TransJ memperketat pengawasan demi mencegah tindak pelecehan seksual dengan menempatkan petugas keamanan di dalam bus. Personel TNI turut dilibatkan.
![]() |
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, Apriastini Bakti Bugiansti, mengatakan selama ini petugas keamanan berseragam TransJakarta hanya berjaga di sekitar halte bus. Karena itu, ke depannya petugas berjaga di dalam bus secara mobile untuk mencegah tindak pidana kriminal di dalam bus.
"Sehingga petugas-petugas tersebut saat ini kita alihkan untuk jaga di dalam bus-bus layanan TransJakarta," kata Apri dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2).
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Kala TransJ Bakal Tambah Armada Bus Pink untuk Cegah Kekerasan Seksual':
Apri mengatakan keberadaan petugas pramusapa maupun petugas keamanan merupakan upaya TransJakarta dalam menekan kasus pelecehan seksual di TransJakarta. Dia berharap langkau ini mampu menambah keamanan dan kenyamanan penumpang bus.
4. Blokir Pelaku Pelecehan
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana untuk memblokir warga yang melakukan pelecehan seksual di transportasi publik.
"Kemarin waktu saya ke TransJakarta, sudah saya sampaikan kalau dia (pelaku) terdata akan kami blokir," kata Heru kepada wartawan di SMAN 32, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).
5. TransJ Pakai Face Recognition
TransJ akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengenali pelaku pelecehan seksual. Pelaku yang teridentifikasi akan diblokir untuk memakai TransJ.
"Coba nanti kita pakai CCTV yang pakai ada ininya (face recognition). Ada beberapa yang sudah (terpasang)," kata Heru.
Dia mengatakan tak menutup kemungkinan data oknum pelaku pelecehan seksual juga akan diintegrasikan ke sistem ticketing.
"Iya itu ide bagus, nanti kita laksanakan. Sesegera mungkin saya panggil Dinas Perhubungan (Dishub) dan TransJakarta," ucap dia.
![]() |
Pelecehan Seks Terbaru di TransJ
Sebelumnya, kasus terbaru terkait pelecehan di bus TransJ terjadi pada Sabtu (25/2). Seorang anak perempuan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh penumpang pria. Peristiwa itu terjadi saat keduanya menaiki bus TransJakarta non-BRT Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini.
Pelecehan terjadi pada Sabtu (25/2) pukul 07.40 WIB. Saat itu, penumpang perempuan tersebut sedang duduk sambil tidur terlelap di dalam bus.
Tiba-tiba korban merasa mendapat pelecehan dari seorang pria yang duduk di sebelahnya. Setelah itu, korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas setempat.
Pramusapa pun mengamankan pelaku pelecehan seksual. Pelaku lalu dibawa ke Polres Jakarta Pusat. Korban yang berusia di bawah tahun turut didampingi keluarga saat akan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.