Asal usul mobil Rubicon bernopol B-2571-PBP milik Rafael Alun Trisambodo mulai terkuak. Setelah ditelusuri oleh KPK, 'pemilik pertama' Rubicon adalah Ahmad Saefudin.
Tetapi warga tidak percaya Ahmad Saefudin memiliki Rubicon. Sebab, pria yang bekerja sebagai office boy itu tinggalnya saja di sebuah gang sempit di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang bahkan tidak bisa masuk mobil.
Ketua RT di Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin (49), merasa 'tak masuk akal' Ahmad Saefudin bisa memiliki Jeep Rubicon yang terbilang mewah. Apalagi sehari-hari Ahmad Saefudin mengendarai sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan bahwa warga saya yang berinisial AS adalah memang warga saya yang beralamat di RT 1 RW 1 Kelurahan Mampang Prapatan, Jaksel. Terkait masalah unit mobil Rubicon itu, yang kita juga tahu harganya sangat fantastis. Saya sekali lagi menyatakan itu tidak masuk akal bahwa Saudara AS memiliki satu unit Rubicon karena kesehariannya saja dia mengendarai kendaraan roda dua," kata Kamso kepada wartawan di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).
Ahmad Saefudin Pernah Pinjamkan KTP
Ada dugaan, Ahmad Saefudin dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk membeli Rubicon itu. Kamso menduga KTP Ahmad Saefudin ini dipakai seseorang untuk membeli Rubicon tersebut.
"Jadi kemungkinan untuk memiliki Rubicon itu nggak mungkin, tapi ada kemungkinan identitas dia, KTP dia, digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Artinya apa? Bisa diinfokan dari kerabatnya kenapa KTP dan identitas Saudara AS bisa digunakan untuk kepemilikan Rubicon tersebut," kata Kamso.
Informasi yang diterima Kamso, Ahmad Saefudin pernah meminjamkan KTP-nya kepada seseorang berinisial A.
"Infonya bahwa mobil Rubicon itu atau KTP itu saya dapat info ini ya, dipinjamkan kepada si A KTP-nya. Itu yang saya dapat info," imbuhnya.
Teka-teki Sosok A
Dia tak bicara banyak terkait hubungan A dengan Ahmad Saefudin. Dia mengatakan terakhir bertemu dengan Ahmad Saefudin saat pengambilan bansos COVID pada 2022.
"Kurang paham A ini siapa, semoga dapat info lebih akurat lagi si A itu siapa dan kaitannya apa AS meminjamkan KTP ke Saudara A," ujarnya.
Lebih lanjut Kamso menyebut Ahmad Saefudin kini bekerja sebagai honorer di Inafis Mabes Polri. Menurutnya, ekonomi Saefudin tak masuk dalam kategori menengah ke atas.
"Pekerjaan terakhir dia bekerja di Inafis di Mabes Polri. Itu yang saya dapat info dari AS," tutur Kamso.
Baca selanjutnya: hasil penelusuran KPK soal Rubicon Rafael Alun....
Simak Video 'Kusam Lagi Wajah Penagih Upeti di Mata Warga +62':
Penelusuran KPK soal Rubicon Rafael Alun
Diberitakan sebelumnya, hasil penelusuran kepemilikan mobil Rubicon yang dipamerkan anak eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo, diungkap KPK. Tim KPK melacak identitas pemilik Rubicon itu sampai berujung ke gang sempit di daerah Mampang.
"Yang Rubicon, ya, minggu lalu, tim sudah di lapangan, benar, itu memang bukan atas nama yang bersangkutan STNK dan BPKB-nya," kata Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3).
"Dan kita datangi alamat yang kita punya, itu gang di daerah Mampang," kata Pahala Nainggolan.
Di kawasan Jakarta Selatan, Mampang dikenal sebagai wilayah Kecamatan Mampang Prapatan yang berisi permukiman padat, pertokoan, dan perkantoran. Ada pula gang-gang sempit di luar jalan-jalan utama. Namun KPK ragu bagaimana mungkin Rubicon dimiliki oleh orang yang tinggal di gang senggol.
"Jadi memang orangnya sudah pergi, tapi itu alamat di dalam gang. Jadi kita pikir ini tidak mungkin dia punya itu," kata Pahala.
Pahala menjelaskan, Rubicon itu ber-STNK dan ber-BPKB bukan atas nama Rafael Alun Trisambodo. Terakhir, Rafael Alun menyatakan mobil itu sudah atas nama kakaknya.
"Jadi dari yang di gang, lantas dia (Rafael Alun) beli, dia jual lagi ke kakaknya. Jadi kita bilang (ke Rafael Alun), ya sudah kasih unjuk saja dokumennya. Nanti dia (Rafael Alun) akan bawakan (dokumennya)," kata Pahala.