Sorakan Warga ke Serial Killer Wowon cs Saat Reka Ulang Pembunuhan

Sorakan Warga ke Serial Killer Wowon cs Saat Reka Ulang Pembunuhan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Mar 2023 08:12 WIB
Rekonstruksi serial killer Wowon cs di Bekasi
Rekonstruksi serial killer Wowon cs di Bekasi (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Polisi menggelar rekonstruksi kasus serial killer Wowon cs di Bekasi. Rekonstruksi tersebut disambut riuh sorakan warga yang menonton jalannya reka adegan.

Dalam rekonstruksi ini, tiga tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Sholehudin alias Dede (34), dihadirkan. Rekonstruksi digelar di TKP di Bantargebang, Kota Bekasi, pada Rabu (1/3).

Rekonstruksi akan dilanjutkan di 3 TKP di Cianjur, Jawa Barat, hari ini. Di sana, Wowon cs akan memperagakan ulang adegan pembunuhan 6 korban lainnya yang beberapa di antaranya telah dikubur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekonstruksi Jadi Tontonan Warga

Para warga tampak riuh saat tersangka Wowon, Duloh, dan Dede digiring polisi ke lokasi untuk mengikuti jalannya rekonstruksi. Warga spontan meneriaki para tersangka.

"Huuu....pembunuh a****g," teriak warga bersahutan.

ADVERTISEMENT

Rekonstruksi serial killer Wowon cs di BekasiRekonstruksi serial killer Wowon cs di Bekasi jadi tontonan warga. (Wildan Noviansah/detikcom)

Salah seorang warga sekitar, Imas (48), mengatakan ingin menyaksikan langsung proses rekonstruksi dan melihat langsung para tersangka. Imas merasa penasaran karena, meskipun bertetangga, mereka belum pernah ketemu sekali pun.

"Kita nggak pernah ketemu, mereka (tersangka) baru seminggu di sini. Tahu-tahu ada pembunuhan aja di sini, saya mau lihat langsung mereka," ujarnya.

2 Anak Maemunah Dicekik Usai Diracun

Dalam rekonstruksi terungkap tersangka Duloh mencekik 2 anak Maemunah yakni Riswandi dan Ridwan. Kedua korban dicekik karena berteriak kesakitan setelah diracun dengan racun tikus.

Saat itu Ai Maemunah dan Neng Ayu berada di dalam kamar, Dede seorang diri di kamar yang lain. Sementara itu, Duloh, Riswandi, dan Ridwan berada di ruangan tengah.

Agar teriakan Riswandi dan Ridwan tidak terdengar oleh tetangga, Duloh pun membekap dan mencekik keduanya hingga meninggal. Hal tersebut disaksikan langsung oleh Dede.

"Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan dan kiri membekap hidung dan mulut. Dan kaki paha kanan tersangka Duloh melintang ke bahu (korban)," kata Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula, membacakan adegan.

Baca selanjutnya: fakta baru di rekonstruksi....

Simak Video 'Duloh Serial Killer Tega Habisi 9 Nyawa Demi Uang Rp 500 Juta':

[Gambas:Video 20detik]



Fakta Baru di Rekonstruksi

Sebagai informasi, di TKP Bekasi, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, yakni Ai Maemunah (40), yang merupakan istri siri Wowon; serta Ridwan dan Riswandi, yang merupakan anak Ai Maemunah dan mantan suaminya Didin. Satu orang lainnya, Neng Ayu Susilawati (5), selamat setelah sama-sama ikut meneguk kopi beracun.

"Fakta terbaru awalnya tersangka Dede mengaku tidak melihat proses pembunuhan yaitu tersangka Duloh mencekik korban, tapi di rekonstruksi kami temukan fakta tersangka Dede melihat bagaimana Duloh mencekik korban hingga meninggal dunia," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga di lokasi, Rabu (1/3/2023).

Ai Maemunah merupakan istri ke-6 Wowon. Selain Ai Maemunah, 2 anaknya, yakni Riswandi dan Ridwan, tewas diracun. Satu korban selamat, yakni Neng Ayu (5), anak Wowon, dan Maemunah.

Neng Ayu Minta Ibu Telepon Ayah

Salah satu fakta yang ditemukan, yakni Neng Ayu Susilawati (5), yang merupakan anak dari Ai Maemunah dan Wowon, sempat berteriak meminta tolong. Momen tersebut diperagakan dalam adegan ke-12 rekonstruksi.

Rekonstruksi serial killer Wowon cs di BekasiRekonstruksi serial killer Wowon cs di Bekasi (Wildan Noviansah/detikcom)

Neng Ayu termasuk salah satu korban yang selamat dari racun Wowon cs. Peragaan Neng Ayu diganti oleh boneka, mengingat masih di bawah umur.

"Setelah diminum (kopi beracun), dalam waktu 30 menit Ai Maemunah, Ridwan, Riswandi, dan Neng Ayu tergeletak," kata Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula, membacakan adegan.

Duloh mengatakan semua korban dalam keadaan mulut berbusa berteriak takbir usai meminum kopi beracun tersebut. Saat itu jaksa yang hadir di lokasi mencecar Duloh.

Duloh bercerita, di momen tersebut, Neng Ayu berteriak meminta Ai Maemunah menelpon Wowon untuk menolong. Neng Ayu tidak mengetahui bahwa ayahnyalah otak dari serangkaian kasus tersebut.

"Ai Maemunah lagi ngapain?" tanya jaksa di lokasi Rekonstruksi di Bekasi.

"Lagi tidur," jawab Dede.

"Mulutnya berbusa?" tanya jaksa.

"Iya, berbusa. Dia (Neng Ayu) ngomong 'telepon si ayah (Wowon), Mah, telepon si ayah, Mah'," kata Duloh.

Baca selanjutnya: mulut para korban mengeluarkan busa....

30 Menit Usai Diracun, Mulut Para Korban Berbusa

Proses eksekusi dimulai dari adegan ke-10. Saat itu tersangka Solihin alias Duloh (60) meracik kopi yang sebelumnya sudah dibeli Dede. Duloh memasukkan racun tikus ke dalam bungkus kopi yang selanjutnya akan diseduh untuk diberikan kepada Ai Maemunah, Ridwan, dan Riswandi untuk minum bersama.

Masuk ke adegan ke-11, pada 12 Januari 2023 tepat pukul 01.00 WIB, Duloh memerintahkan Dede untuk menyeduh kopi beracun tersebut. Setelahnya Dede pun membangunkan para korban.

Saat itu Neng Ayu (5), anak Ai Maemunah dan Wowon, ikut terbangun dan lanjut diberikan kopi beracun sebanyak satu sendok. Selanjutnya, Duloh memerintahkan Dede untuk meminum kopi sisa yang tidak dihabiskan oleh korban.

Solihin alias Duloh (63), eksekutor serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa BaratSolihin alias Duloh (63), eksekutor serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat (Wildan Noviansah/detikcom)

Tanpa menaruh curiga, para korban pun lanjut tertidur. Ai Maemunah dan Neng Ayu berada di dalam kamar, Dede seorang diri di kamar yang lain. Sementara itu, Duloh, Riswandi, dan Ridwan berada di ruangan tengah.

Berjalan 30 menit, efek kopi beracun yang diminum sebelumnya mulai terasa oleh para korban. Mereka tergeletak berteriak kesakitan dengan kondisi mulut yang mengeluarkan busa.

"Setelah diminum (kopi beracun), dalam waktu 30 menit Ai Maemunah, Ridwan, Riswandi, dan Neng Ayu tergeletak," kata Kanit 2 Subdit Jatanras ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula membacakan adegan rekonstruksi di TKP, Bantargebang, Bekasi, Rabu (1/3/2023).

Setelah memastikan semuanya tewas, Duloh pun menghampiri Dede untuk berpamitan akan pergi ke Cianjur. Saat itu Duloh meminta andil Dede sama-sama mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut.

"Duloh berbicara kepada Dede 'De, kamu harus tanggung jawab ulah urang wae (jangan saya saja), maneh ge (kamu juga) kan sarua (sama) tanggung jawab'," kata Eko mencontohkan Duloh.

Sebagai informasi, dalam rekonstruksi yang digelar di TKP Bekasi, total sebanyak 55 adegan diperagakan oleh tiga tersangka. Dari perencanaan hingga proses eksekusi para korban.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads