Jalan nasional akses Bogor-Sukabumi ditutup selama 14 hari imbas Jembatan Cikereteg Bogor amblas. Selama penutupan, akan membangun jembatan bailey sebagai jembatan darurat agar kendaraan bisa lewat
"Penutupan total kan dilakukan karena memang dikhawatirkan longsor bertambah karena getaran di jalan akibat lalu lintas kendaraan. Penutupan jalan akan dilakukan selama 14 hari ke depan," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 5.3 Balai Besar Penggunaan Jalan Nasional (BPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Rendra Yudhi Agustian, saat dihubungi detikcom, Selasa (28/2/2023).
Rendra menyebutkan, selama penutupan Jalan Raya Bogor-Sukabumi, pihak PUPR melalui BPJN DKI Jakarta-Jawa Barat (Jabar) akan membangun jembatan bailey atau jembatan darurat, yang nantinya bisa dilalui kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kita rencananya biar jalan kembali berfungsi, kita mau buat jembatan sementara. Selama pembuatan jembatan sementara ini, jalur kendaraan tetap ditutup," kata Rendra.
Jika cuaca normal, kata Rendra, pengerjaan jembatan darurat akan selesai selama 14 hari dan selanjutnya akan bisa dilalui kendaraan. Namun, dia memprediksi penutupan jalan akan memakan waktu lebih lama karena cuaca ekstrem.
"Untuk pengerjaan, dari hasil diskusi, kalau misalnya dengan kondisi normal, cuaca ideal, maka jembatan sementara itu bisa selesai kurang lebih setengah bulan, 14 hari, setelah itu jembatan bailey baru bisa dilewati," kata Rendra.
"Dengan catatan kondisi cuaca normal ya, tidak seekstrem sekarang, karena kan faktor safety pekerjanya juga. Jadi bisa lebih cepat, bisa lebih lama," tambahnya.
Rendra menambahkan perbaikan permanen jembatan Cikereteg akan dilakukan setelah pembangunan jembatan darurat selesai. Kajian desain jembatan kini masih dilakukan karena desain awal harus direvisi akibat longsor yang semakin melebar.
"Karena ada beberapa perubahan fisik di lapangan, sehingga ini ada revisi, review desain, ini sedang ada pembahasan. Kita upayakan bisa dikerjakan dengan anggaran tahun ini, dengan anggaran tahun yang sama, sehingga selesai pembangunan konstruksi permanennya," kata Rendra.
(jbr/jbr)