Kasus debt collector yang menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta dan berujung anggota Bhabinkamtibmas bernama Aiptu Evin Susanto dibentak terus berlanjut. Tiga dari tujuh orang debt collector kini ditangkap.
Tiga orang yang diamankan yakni AWP (26), LW (34) dan XR (27). Sementara empat orang lainnya masih diburu yakni BL, YM, YH, dan Erick Jonson Saputra, pria baju garis biru yang membentak Aiptu Evin, masih dicari.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi sindir para debt collector yang terlibat. Sebab, saat peristiwa terjadi mereka berlagak layaknya preman namun sekarang justru melarikan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau berpesan pada 4 orang ini, preman berkedok debt collector ini, kemarin kayaknya gagah sekali ya, serem. Sekarang kok lari terbirit-birit. Kemarin macan sekarang jadi kucing. Anggota kami sedang kejar semua," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Masuk Dalam DPO
Selain itu, Polda Metro telah menetapkannya dalam status daftar pencarian orang (DPO) keempat debt collector ke polda se-Indonesia.
"Terhadap empat lagi ini kita lakukan daftar pencarian orang yang nanti secara formil akan disebarkan ke seluruh jajaran polda di seluruh jajarannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Trunoyudo belum bisa merinci apakah keberadaan mereka sudah diketahui atau belum. Dia hanya menegaskan proses pencarian keempat debt collector tersebut masih terus dilakukan.
"Keberadaan di mana ini secara teknis tidak bisa disampaikan di sini. Yang jelas penyidik sudah bekerja kita tunggu hasilnya," ujarnya.
Simak halaman selanjutnya
Simak Video: Imbas Kelakuan Mario: Dikeluarkan Kampus, Ayahnya Dicopot Menkeu
Polisi Ultimatum DPO Debt Collector
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memberikan ultimatum kepada para DPO debt collector agar segera menyerahkan diri.
"Oleh karena pada kesempatan ini kami imbau kepada empat orang ini agar segera serahkan diri karena kami akan kejar terus. Dan setelah ini kami akan sebar DPO, termasuk foto-fotonya ke seluruh kantor kepolisian untuk sama-sama menangkap empat orang ini," kata Hengki.
Hengki menegaskan, penindakan terhadap mereka merupakan tindak lanjut Polda Metro Jaya dalam merespons keluhan masyarakat. Hengki pun berjanji akan menindak tegas mereka.
"Itu pelajaran kami menciptakan efek jera kepada pelaku, tidak ada preman lagi beraksi di DKI Jakarta. Pesan kami segera menyerahkan diri, atau kami kejar. Kalau melawan, kami tindak lebih keras lagi sebagai pelajaran. Kami dalam rangka melaksanakan merespons keresahan masyarakat," imbuhnya.
Kapolda Mendidih Geram Anggota Dibentak
Dalam rapat evaluasi di Polda Metro Jaya yang diunggah ke akun Instagram, Fadil Imran terlihat geram. Mantan Kapolda Jawa Timur itu mengatakan darahnya mendidih mengetahui anggotanya dimaki-maki debt collector.
"Saya lihat ini preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 3, darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki itu," kata Fadil Imran dalam unggahan video Instagram seperti dilihat detikcom, Selasa (21/2/2023).
Fadil menginstruksikan anggotanya agar tidak membiarkan tindakan semena-mena debt collector tersebut. Dia pun meminta agar debt collector tersebut ditindak tegas.
"Nggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur, sedih hati saya itu. Yang debt collector-debt collector macam itu jangan biarkan, lawan, tangkap, jangan pakai lama," ujarnya.
Dia meminta anggotanya merespons cepat keluhan masyarakat. Dia juga menegaskan tidak boleh ada lagi debt collector yang menggunakan kekerasan dalam pekerjaannya.
"Ini Kasat Serse, jangan terlambat datang ke TKP kalau ada begitu, cepat respons, cepat tangkap preman-preman seperti itu. Debt collector itu kalau ada ngomong-nya kasar," kata dia.
"Termasuk yang order itu siapa itu perusahaan leasing yang order. Tidak boleh lagi debt collector yang menggunakan kekerasan, meneror orang, nggak boleh lagi. Saya perintahkan kamu itu," imbuhnya.