Mendaki Gunung untuk Perdamaian
Sabtu, 19 Agu 2006 17:17 WIB
Jakarta - Alam memberikan segala inspirasi. Dari filsafat, ilmu pengetahuan hingga seni. Yang tak kalah penting, menyatu dengan alam seperti menemukan kembali hakekat manusia di tengah konflik dan peperangan. Ada rasa damai dan tenang di sana.Hal itulah yang mendorong para petualang dari seluruh dunia saling bahu-membahu menelusuri tempat-tempat yang sulit didatangi untuk menemukan kedamaian.Antara lain seperti yang dilakukan oleh tim Outward Bound International yang telah menaklukkan puncak gunung es Kilimanjaro di Tanzania, Afrika pada 16 Juli hingga 1 Agustus 2006."Kami mengajak para pemimpin dari belahan dunia ini untuk menelusuri makna perdamaian dari alam," kata pendiri dan direktur eksekutif Outward Bound Indonesia Djoko Kusumowidagdo di sela-sela acara "Ekspedisi global leaders for a better tomorrow" di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Sabtu (19/8/2006).Para peserta yang terdiri dari berbagai kalangan termasuk para pengambil kebijakan seperti gubernur di salah satu provinsi di Filipina menemukan pemahaman baru mengenai konflik dan resep pemecahannya yang lebih manusiawi."Sekembalinya mereka dari bersatu dengan alam, mereka menemukan pandangan baru yang lebih holistik mengenai persoalan yang dihadapi, khususnya mengenai publik," beber Djoko.Khusus untuk Kilimanjaro, pesan perdamaian didedikasikan untuk Libanon. "Kami melakukannya di tengah suramnya peta konflik di Libanon. Kami menyerukan pesan perdamaian di tempat sunyi itu," kisahnya.Lantas selanjutnya tempat-tempat yang tengah dilanda konflik, menurut Djoko, menjadi pilihan utama. "Seperti India atau Pakistan. Tidak menutup kemungkinan Cina juga," ujarnya.Pesona RinjaniDi antara pesona alam Indonesia yang memikat, Gunung Rinjani adalah yang paling menggugah semangat. Itulah yang disampaikan Ian Wade, pencari tantangan alam dari negeri Paman Sam yang tengah mampir di Indonesia.Gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat itu dianggap memenuhi tantangan bagi para pencari petualangan dari dalam maupun luar negeri."Saya pikir Gunung Rinjani cukup memberi tantangan bagi kami dan bagi tim," katanya.Ian yang baru saja menaklukkan Gunung Kalimanjaro ini mengatakan, pilihan kepada Rinjani tidak sekadar mencari sisi eksotis semata, tapi juga tantangan. "Seperti ketika kami menaklukkan Kalimanjaro, hampir dari awal tantangan selalu menunggu untuk kami pecahkan," kenangnya.Meski demikian, pilihan untuk mendaki puncak gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia yang memiliki ketinggian 3.726 m dpl itu masih menunggu waktu untuk terwujud.Sebab timnya masih mempunyai sederet daftar puncak-puncak gunung lainnya yang harus didaki. "Dalam waktu dekat kami tengah melirik India, Pakistan atau wilayah pegunungan Cina," kata Ian.
(sss/)