.webp)
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) menggandeng Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) berupaya mendorong terciptanya lingkungan perseroan yang bersih dari narkotika. Upaya BNI ini diharapkan dapat menjadi percontohan sebagai bank milik pemerintah yang produktif sekaligus bersih dari penyalahgunaan narkotika.
Adapun penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, dan Prekursor Narkotika dilaksanakan oleh Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dengan Kepala Badan Narkotika Nasional RI, Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose.
Royke mengungkapkan kerja sama ini merupakan salah satu komitmen BNI dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan peredaran narkotika. Dia berharap kolaborasi antar keduanya dapat mendeteksi dini, mengedukasi, serta mengadvokasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika di lingkungan BNI dan masyarakat sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya sebagai bank milik negara yang menjunjung nilai AKHLAK, upaya proaktif dalam memerangi penyalahgunaan narkotika merupakan salah satu tanggung jawab kami. Kami berterima kasih kepada BNN RI yang terus membimbing BNI untuk menjadi bank percontohan," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).
Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan PKS tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa layanan Perbankan oleh Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dengan Sekretaris Utama BNN RI, Brigjen Pol. Tantan Sulistyana.
Selain itu, BNI juga terus berupaya memberikan layanan yang unggul dan inovatif dengan mengusung konsep digital banking. Langkah ini dalam rangka memenuhi kebutuhan transaksi keuangan di lingkungan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
"Kami akan proaktif menyediakan solusi paling cocok bagi BNN RI antara lain melalui cash management system (CMS), penggunaan virtual account, fasilitas Kartu Kredit Pemerintah, kredit tanpa agunan, serta produk dan jasa perbankan lainnya," pungkas Royke.
(ncm/ega)
