HNW Tolak Keaktifan Ibu-ibu ke Pengajian Disebut Penyebab Stunting

Budi Syaifurahman - detikNews
Rabu, 22 Feb 2023 11:33 WIB
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung sikap Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) se-Indonesia, PP Muslimat NU, dan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang mengkritisi/menolak dikaitkannya keaktifan ibu-ibu ke pengajian dengan tingginya stunting di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menanggapi pernyataan terbuka Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

HNW mengaku secara langsung menerima aspirasi ibu-ibu pengajian di berbagai majelis taklim kaum ibu yang menolak pernyataan Megawati tersebut. Ia yang juga aktif menjadi pembicara di pengajian-pengajian kaum ibu mengetahui persis bahwa kegiatan pengajian atau majelis taklim justru kegiatan bermanfaat untuk kaum ibu dan anak-anak mereka.

Pengajian itu selain mengajarkan ajaran agama Islam yang memberikan bekal ilmu dan penguatan ibu-ibu untuk bukan hanya memahami ilmu agama, tapi juga mengamalkan agama Islam yang mengajarkan pentingnya kesehatan rohani juga kesehatan jasmani termasuk menjaga diri dan kesehatan anak.

"Ajaran Islam yang diberikan di pengajian juga terkait dengan soal kebersihan dan kesehatan sebagai bagian daripada iman, pentingnya keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang pasti memerlukan hadirnya kesehatan keluarga termasuk anak-anak, hingga ayat dan hadits soal perhatian terhadap kemaslahatan diri, keluarga dan masyarakat," ujar HNW dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).

"Itu semua menjadi ajaran di pengajian yang bisa jadi inspirasi dan motivasi bagi para ibu-ibu untuk memperhatikan rumah tangga mereka, termasuk kesehatan anak-anak agar tidak terkena stunting. Dan selama ini juga tidak ada data resmi maupun survei valid yang terpublikasi bahwa anak-anak menjadi stunting karena ditinggal ibu aktif ke pengajian," imbuhnya.

HNW juga memberi tanggapan tentang pengajian yang diikuti ibu-ibu itu juga fleksibel, mereka bahkan boleh membawa anak-anak, jadwal pengajian juga tidak setiap hari dengan waktu yang berkepanjangan sehingga menelantarkan anak-anak sampai menjadi stunting.

Pengajian yang diikuti ibu-ibu, kata HNW, ada yang mingguan, bahkan ada yang bulanan, waktunya pun tidak lama. Itu pun ada 'tawaqufan' di mana pengajian kaum ibu diliburkan selama dua setengah bulan dari awal Sya'ban hingga pertengahan bulan Syawal, sehingga makin tidak relevan mengaitkan aktifnya ibu-ibu ke pengajian dengan stunting.

Selama dua hari terakhir, HNW yang merupakan anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Jakarta II yang bermitra dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini telah diundang untuk bertemu langsung setidaknya dengan 3 kelompok Ibu-Ibu yang aktif di pengajian dan kegiatan sosial. Yakni Majelis Taklim Kaum Ibu Al Anwar Tanah Abang, Jakarta Pusat; Ikatan Guru Raudhatul Athfal Jagakarsa; dan Ibu-Ibu Ustadzah pengelola Majelis-Majelis Taklim di Tebet, Jakarta Selatan.

Ibu-Ibu pengajian di akar rumput itu semuanya menyampaikan penolakan atas pelabelan negatif yang disematkan oleh Bu Megawati pada sambutannya di acara Seminar Pancasila, Kamis (16/2).

Penolakan atas framing bahwa ibu-ibu suka ke pengajian mengakibatkan penelantaran anak-anaknya sehingga masih terjadi stunting tersebut secara terbuka juga disampaikan oleh ormas-ormas nasional yang mengelola pengajian dan kaum ibu seperti Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) hingga PP Muslimat NU, bahkan juga Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

"Oleh karena itu sudah sewajarnya bila ibu Megawati menarik pernyataannya itu, dan berlaku bijak dengan mengapresiasi kaum ibu yang suka ke pengajian dan tetap memperhatikan kesehatan anak, serta mengajak ibu-ibu pengajian untuk membantu Pemerintah menyehatkan masyarakat mengatasi masalah stunting pada anak-anak," ujarnya.

"Apalagi PP Aisyiyah, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia yang mengurusi perempuan, malah sudah menjadikan pencegahan stunting sebagai hal yang sejak awal sangat dipedulikan, dipentingkan dan diprogramkan. Sementara ormas-ormas Islam yang mengurusi pengajian kaum ibu seperti BKMT dan lain-lain juga mempunyai jaringan yang sangat luas di seluruh Indonesia," lanjut HNW.

Klik halaman selanjutnya >>>

Simak juga 'Stunting di Indonesia Kini Turun Menjadi 21,6%':






(ncm/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork