Polisi masih mendalami terus kasus pembunuhan wanita inisial MIM (29), bos ayam goreng di Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dua tersangka yang merupakan karyawan korban ternyata juga melakukan pencurian.
Sebelumnya, kedua tersangka, HK (21) dan MA (14), mengaku membunuh bos ayam goreng karena dendam. Tersangka berdalih sakit hati karena ucapan korban hingga masalah gaji.
2 Tersangka Mencuri Uang dan HP
Namun belakangan terungkap, pelaku juga mencuri uang dan ponsel korban. Keduanya hendak melarikan diri dengan membawa uang korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka HK dan anak MA berencana melarikan diri dengan membawa uang Rp 950 ribu dan handphone milik korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Selasa (21/2).
Saat hendak kabur, keduanya sempat terjebak di dalam ruko karena lupa menyimpan kunci gembok rolling door. Pintu tersebut mereka kunci dari dalam supaya tidak ada warga yang masuk saat proses eksekusi korban.
"Kemudian Tersangka HK menggunakan pisau dan gunting untuk membuka gembok yang mengunci rolling door, karena tersangka lupa posisi dari kunci gembok tersebut," ujarnya.
Baca selanjutnya: alasan culik bayi korban....
Simak Video 'Menelisik Motif Pembunuhan Bos Ayam Goreng':
Alasan Culik Bayi Korban
Kedua tersangka juga diketahui menculik bayi korban berinisial A (1,5). Keduanya beralasan membawa kabur anak korban karena terus-terusan menangis.
"Karena anak korban (A) terus menangis, Tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa anak korban (A) agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Trunoyudo, polisi tidak serta-merta mempercayai pengakuan tersangka. Penyidik masih mendalami semua temuan barang bukti yang di TKP.
"Itu kan pengakuan tersangka, tapi penyidik akan terus mendalami barang bukti yang ada di TKP dan melakukan penyitaan sehingga barang bukti itu akan didalami," ujarnya.
Temuan Gunting dan Pisau
Sebelumnya, Suryadi, ketua RT tempat bos ayam goreng MIM (29) berjualan di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menceritakan suasana ruko setelah MIM dibunuh oleh karyawannya sendiri. Seperti apa?
"Nggak (lihat mayatnya), di sini sudah kosong. Cuma pas masuk ke dalam sama polisi lihat ada darah sama barang bukti," kata Ketua RT 03 06 Sukaindah, Suryadi (45), saat ditemui detikcom, Sabtu (18/2).
Selain melihat darah berceceran, Suryadi melihat gunting patah dibalur tepung. Suryadi juga melihat pisau dan tabung gas di lantai.
"Iya, banyak (darah). Di situ ada gunting di dekat turunan (pintu). Guntingnya dipatahin, dibalur tepung. Darahnya dihilangin. Pisau juga sama tabung gas," paparnya.
Menurut Suryadi, saat ia masuk, kondisi ruko tersebut berantakan. Dia menduga kondisi berantakan itu karena pembunuhan itu.
"Posisi berantakan. Posisi berantakan di kasur, kayaknya dibekep atau gimana kita nggak tahu," aku dia.