Polisi terus menyelidiki motif pembunuhan terhadap bos ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat. Diberitakan sebelumnya, seorang wanita yang merupakan bos ayam goreng dibunuh oleh dua karyawannya pada Kamis, 16 Februari 2023.
Kini, kedua pelaku pembunuhan berhasil ditangkap polisi. Berikut informasi selengkapnya soal kasus pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi.
Kronologi Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan kronologi pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi. Kejadian pembunuhan itu berawal saat korban datang ke toko sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian, korban menutup rolling door karena membawa bayinya yang masih berusia 1,5 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba, tersangka HK memukul kepala korban dengan tabung gas. Korban berteriak dan melawan, lalu tersangka MA membantu memegangi korban dan memukul badan korban dengan tabung gas.
Melihat korban masih hidup, HK kembali memukulkan tabung gas ke arah kepala korban sebanyak empat kali. Total tersangka memukul korban dengan tabung gas sebanyak 10 kali.
"Tersangka HK kembali memukul kepala korban dengan menggunakan tabung gas yang sama sebanyak 4 kali hingga korban meninggal dunia," jelas Hengki.
Setelah membunuh bosnya, kedua pelaku menculik bayi korban, A. Awalnya, mereka hendak membawa sang bayi ke Yogyakarta, namun gagal karena keduanya tidak memiliki ongkos. Akhirnya, mereka meninggalkan A di pos ronda kosong di Subang, Jawa Barat.
Pada saat diletakkan, karena tidak jadi dibawa ke Yogya, di bawah balita ini diletakkan KTP daripada korban. Sehingga menurutnya biar bisa kembali lagi ke keluarganya," kata Hengki, Jumat (17/2).
![]() |
Motif Sementara Pembunuhan Bos Ayam Goreng
Polisi menangkap dua pelaku pembunuh MIM (29), bos ayam goreng di Bekasi. Mereka adalah pemuda berinisial HK (21) dan M (14).
Polisi mengungkapkan motif sementara pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi. Diduga, kedua pelaku membunuh korban karena dendam dan sakit hati, salah satunya terkait masalah gaji.
"Motif sementara dari pengakuan tersangka karena sakit hati. Para pelaku sakit hati dan dendam terhadap korban," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (17/2).
Ucapan Korban yang Picu Sakit Hati Pelaku
Kedua pelaku baru bekerja selama lima hari. Lalu, pada hari ketiga, HK dan M merencanakan pembunuhan terhadap MIM. Polisi menyebut ada perkataan dari MIM yang membuat tersangka sakit hati.
"Hari ketiga itu sudah mulai ada perencanaan. Karena itu, tadi keterangan Tersangka sakit hati, dikata-katain. Hari ketiga, keempat belum, hari kelima baru eksekusi," kata Hengki saat dihubungi, Sabtu (18/2/2023).
Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula menjelaskan para tersangka diberi uang makan masing-masing Rp 25 Ribu. Sementara itu, dalam satu bulan masing-masing diberi gaji sebesar Rp 1,25 juta.
Namun, korban menilai kerja tersangka yang merupakan karyawannya itu tidak sesuai harapan. Sehingga, korban menyinggung soal pemotongan gaji.
"Mungkin melihat kerjanya nggak bagus dan sebagainya, sehingga korbannya ngomong bahwa 'kalau kerjanya kayak gini kamu saya gaji Rp 1 juta saja'" imbuhn Hengki.
Kalimat itu yang membuat kedua tersangka sakit hati hingga akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap korban.
Polisi Soal Motif Pembunuhan: Ada yang Janggal
Polisi menilai motif dendam dan sakit hati yang disampaikan kedua tersangka janggal. Hal itu dikarenakan kedua tersangka pembunuh bos ayam goreng di Bekasi bekerja belum ada satu minggu.
"Jadi pengakuan awal seperti ini (motif sakit hati). Karena kami curigai lima hari bekerja namun sudah melakukan pembunuhan berencana. Apa motif yang sebenarnya, apalagi tiga hari sudah merencanakan pembunuhan ini?" kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Sabtu (18/2/2023).
Oleh karena itu, Hengki mengatakan pihaknya akan mendalami lebuh lanjut soal motif pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi. Polisi juga akan melibatkan ahli psikologi forensik untuk mengungkap motif sebenarnya.
(kny/imk)