Polisi melakukan patroli jalan kaki di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel). Polisi mengimbau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melapor jika tempat usahanya diganggu preman.
Hal itu diungkap Kapolsek Setiabudi Kompol Arif Purnama Oktora setelah melakukan pengecekan ke sejumlah pelaku UMKM di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Kami mengimbau kepada warga, jika ditemukan adanya bentuk premanisme, agar segera laporkan ke Polsek untuk segera diamankan," kata Kapolsek Setiabudi Kompol Arif Purnama Oktora kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengatakan patroli jalan kaki dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan aksi kejahatan. Selain patroli jalan kaki, Arif menyebutkan pihaknya juga mengunjungi kantor Kecamatan Setiabudi, menyambangi pekerja proyek, dan warga lainnya.
Lulusan Akpol 2010 ini mengatakan patroli jalan kaki ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kehadiran anggota di lapangan. Anggota di lapangan diimbau responsif.
"Upaya untuk meningkatkan kehadiran polisi di tengah masyarakat, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan kejahatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Arif mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan camat setempat. Koordinasi itu untuk memetakan lokasi rawan tindak kejahatan di wilayah Setiabudi.
"Koordinasi dengan Bapak Camat, tempat, titik-titik kerawanan di wilayah Kecamatan Setiabudi," ucapnya.
Baca selanjutnya: Kapolda Metro geram akan ulah preman berkedok debt collector....
Simak juga 'Aksi Ngawur Preman Kuningan Keluarkan 'Jurus' saat Mau Ditangkap':
Kapolda Metro Geram Anak Buahnya Dimaki-maki
Aksi debt collector menarik mobil selebgram Clara Shinta berujung polisi dibentak-bentak viral di media sosial. Hal ini membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran geram.
Dalam rapat evaluasi di Polda Metro Jaya yang diunggah ke akun Instagram, Fadil Imran terlihat geram. Mantan Kapolda Jawa Timur itu mendidih darahnya mengetahui anggotanya dimaki-maki debt collector.
"Saya lihat ini preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 3, darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki itu," kata Fadil Imran dalam unggahan video Instagram seperti dilihat detikcom, Selasa (21/2/2023).
Fadil menginstruksikan anggotanya tidak membiarkan tindakan semena-mena debt collector tersebut. Dia pun meminta agar debt collector tersebut ditindak tegas.
"Nggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur, sedih hati saya itu. Yang debt collector-debt collector macam itu, jangan biarkan, lawan, tangkap, jangan pakai lama," ujarnya.
Dia meminta anggotanya merespons cepat keluhan masyarakat. Dia juga menegaskan tidak boleh ada lagi debt collector yang menggunakan kekerasan dalam pekerjaannya.
"Ini Kasat Serse, jangan terlambat datang ke TKP kalau ada begitu, cepat respons, cepat tangkap preman-preman seperti itu. Debt collector itu kalau ada ngomong-nya kasar," kata dia.
"Termasuk yang order itu siapa itu perusahaan leasing yang order. Tidak boleh lagi debt collector yang menggunakan kekerasan, meneror orang, nggak boleh lagi. Saya perintahkan kamu itu," imbuhnya.