Polisi masih menyelidiki kasus wanita bos ayam goreng berinisial MIM (29), yang dibunuh karyawannya sendiri, HK (21) dan MA (14), di ruko tempatnya berjualan di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kedua tersangka diketahui mencuri uang dan ponsel milik korban.
"Tersangka HK dan anak MA berencana untuk melarikan diri dengan membawa uang Rp 950 ribu dan handphone milik korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Trunoyudo mengatakan kedua tersangka menculik anak korban karena terus menangis setelah ibunya dibunuh. Hal tersebut ditakutkan akan mengundang kecurigaan warga sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena anak korban (A) terus menangis, tersangka HK dan anak MA memutuskan untuk membawa anak korban (A) agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar," ujarnya.
Saat hendak kabur, keduanya sempat terjebak di dalam ruko karena lupa menyimpan kunci gembok rolling door. Pintu tersebut mereka kunci dari dalam dengan alasan agar tidak ada warga yang masuk saat proses eksekusi korban. Akhirnya, mereka pun menggunakan gunting dan pisau untuk membuka paksa pintu tersebut.
"Kemudian tersangka HK menggunakan pisau dan gunting untuk membuka gembok yang mengunci rolling door karena tersangka lupa posisi dari kunci gembok tersebut," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Trunoyudo, polisi tidak serta-merta mempercayai pengakuan tersangka. Penyidik masih mendalami semua temuan barang bukti yang di TKP.
"Itu kan pengakuan tersangka, tapi penyidik akan terus mendalami barang bukti yang ada di TKP dan melakukan penyitaan sehingga barang bukti itu akan didalami," ujarnya.
Simak Video 'Menelisik Motif Pembunuhan Bos Ayam Goreng':
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Korban Dipukul Tabung Gas 10 Kali
Wanita bos ayam goreng berinisial MIM (29) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tewas dibunuh oleh karyawannya. Polisi mengungkap kedua tersangka memukul korban dengan tabung gas sebanyak 10 kali.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pukulan pertama dilakukan oleh tersangka HK (21). Saat itu dia memanggil korban ke dapur, lalu memukulnya satu kali di bagian kepala dengan tabung gas.
"Setelah korban di dapur, tersangka HK memukul kepala korban dengan menggunakan tabung elpiji 3 kg sebanyak satu kali," kata Hengki dalam jumpa pers, Jumat (17/2/2023)
Saat itu korban berteriak dan mencoba melawan. HK lantas memanggil tersangka MA untuk membantu mengeksekusi korban. MA memukul badan korban dengan tabung gas sebanyak tiga kali.
Melihat korban masih hidup, tersangka HK memerintahkan MA memegang kakinya. Setelah itu, HK pun memukulkan gas tersebut ke arah kepala korban sebanyak dua kali.
"Tersangka HK memerintahkan Anak MA untuk memegangi kaki korban. Selanjutnya, tersangka HK kembali memukul kepala korban dengan menggunakan tabung gas sebanyak dua kali," ujarnya.
Tetangga sekitar yang mendengar teriakan warga sempat mendatangi TKP, tapi tersangka berdalih korban berteriak karena ada ular di sana. Setelah itu, para tersangka kembali masuk ke ruko dan menguncinya dari dalam dengan maksud supaya tidak ada warga yang masuk.
Melihat korban masih hidup, lagi-lagi tersangka HK memukulkan tabung gas ke arah kepala korban sebanyak empat kali. Dengan demikian, 10 kali tersangka memukul korban dengan tabung gas hingga meninggal dunia.
"Tersangka HK kembali memukul kepala korban dengan menggunakan tabung gas yang sama sebanyak empat kali hingga korban meninggal dunia," jelasnya.