Dinkes DKI Pastikan Tak Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Baru

Dinkes DKI Pastikan Tak Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Baru

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 21 Feb 2023 10:20 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti
Foto: Tiara Aliya/detikcom
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan sampai saat ini tak ada penambahan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Adapun satu pasien terakhir dinyatakan negatif GGAPA dan sehat sejak 15 Februari lalu.

"Saat ini di kita, di DKI, tidak ada penambahan baru," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).

Widyastuti menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) apabila ditemukan suspek GGAPA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berkoordinasi dengan RSCM, apabila ada kasus terduga dengan gangguan ginjal akut progresif," jelasnya.

Sementara itu, untuk peredaran obat sirup penurun panas, Dinkes akan mengikuti regulasi di tingkat pusat maupun BPOM.

ADVERTISEMENT

"Kita mengikuti regulasi di tingkat pusat yang dikeluarkan oleh BPOM selaku otoritas yang mengatur tentang kewenangan tata kelola distribusi obat," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak dua kasus gagal gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) teridentifikasi di DKI Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan dua kasus itu ditemukan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

"Iya betul, di Jakarta Barat dan Jakarta Timur," kata Ngabila Salama saat dihubungi, Senin (6/2).

Ngabila menjelaskan, satu dari dua pasien gagal ginjal meninggal dunia. Sedangkan pasien lainnya tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Kasus gagal ginjal akut kembali teridentifikasi pada akhir Januari lalu. Satu anak yang sempat menjadi suspek GGAPA di DKI Jakarta dalam kondisi kian baik. Setelah dinyatakan negatif GGAPA, anak tersebut telah dipulangkan dari rumah sakit.

"Pasien sudah pulang rawat inap dari RSCM kemarin Rabu dengan sehat dan kondisi baik kemarin hari Rabu, 15 Februari," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama kepada wartawan, Kamis (16/2).

Ngabila menjelaskan pasien tersebut sebelumnya dirawat intensif di RSCM lantaran menunjukkan tanda klinis mengarah ke GGAPA. Ditambah lagi, pasien memiliki riwayat mengonsumsi sirop penurun panas.

Setelah ditelusuri, ternyata gejala yang dialami pasien mengarah pada long COVID-19, bukan GGAPA.

"Tidak bisa buang air kecil (BAK), klinis gagal ginjal akut dan riwayat minum obat sirup, tetapi setelah didalami para klinisi mengeluarkan kasus ini sebagai terduga GGAPA dan dianggap negatif," jelasnya.

Lihat Video 'Wanti-wanti Kemenkes RI Usai Muncul Lagi Kasus Gagal Ginjal Akut':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads