Pasien Suspek di DKI Bukan Gagal Ginjal Akut, Dinkes: Mengarah Long COVID

Pasien Suspek di DKI Bukan Gagal Ginjal Akut, Dinkes: Mengarah Long COVID

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 13 Feb 2023 11:37 WIB
Little boy get sick from influenza need to be admitted to hospital with saline intravenous (iv)  in-line hand pressure
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw)
Jakarta -

Satu pasien gagal ginjal di DKI Jakarta telah dinyatakan negatif Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan gejala yang dialami pasien lebih mengarah kepada long COVID-19.

"Gejala pasien kedua tidak khas untuk GGAPA, awalnya terduga (suspek) tapi oleh tim ahli RSCM dan Kemenkes RI disimpulkan negatif (discarded) karena gejala tidak sesuai dengan GGAPA, dan lebih mengarah kepada kondisi long COVID/MISC," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama kepada wartawan, Senin (13/2/2023).

Pasien tersebut dilaporkan mengalami demam sejak 26 Januari 2023. Pasien kemudian menjalani perawatan di RSCM. Ngabila menyebut kesimpulan negatif GGAPA didapat usai Kementerian kesehatan melakukan pemeriksaan secara intensif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenkes sudah menyatakan negatif pasien kedua yang berusia 7 tahun di rawat di RSCM. Bukan terindikasi atau dugaan adanya intoksikasi EG/DEG," sambung dia.

Ngabila menjelaskan total ada 63 pasien gagal ginjal akut yang terindikasi di DKI Jakarta selama 2022-2023. Pasien yang dilaporkan terdiri dari probable dan terkonfirmasi gagal ginjal.

ADVERTISEMENT

"63 kasus domisili DKI Jakarta pada tahun 2022 dan 2023, di mana 62 kasus tahun 2022 dan 1 kasus tahun 2023. Semuanya dengan diagnosis konfirmasi dan probable," terangnya.

Setidaknya sebanyak 80 persen mengenai balita dan 60 persen kasus meninggal dunia. Pasien dikatakan gagal ginjal apabila ditemukan kandungan etilen glikol (EG) atau dietilen glikol (DEG) lebih dari ambang batas.

"Konfirmasi jika ditemukan kadar EG atau DEG pada darah pasien," ucapnya.

Sebelumnya, sebanyak 2 kasus gagal gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) teridentifikasi di DKI Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan dua kasus itu ditemukan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

"Iya betul, di Jakarta Barat dan Jakarta Timur," kata Ngabila Salama saat dihubungi, Senin (6/2/2023).

Ngabila menjelaskan 1 dari 2 pasien gagal ginjal meninggal dunia. Sedangkan pasien lainnya tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kondisinya lebih baik," ujarnya.

Kasus gagal ginjal akut kembali teridentifikasi pada akhir Januari lalu. Satu pasien yang dirawat itu masih berstatus sebagai probable GGAPA lantaran zat etilen glikol belum teridentifikasi dalam darah pasien.

"Satu masih probable. Karena ini kan GGAPA, kalau bicara GGAPA ada kriteria diagnosisnya itu kapan disebut suspek, probable, konfirmasi. Konfirmasi itu udah pasti ada etilen glikol dalam darah kan gitu," jelasnya.

Lihat juga Video 'Hasil Uji Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads