Angin kencang sempat terjadi di wilayah Jakarta Selatan siang tadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab angin kencang itu terjadi berdasarkan pantauan citra radar dan citra satelit BMKG.
"Terkait dengan kejadian angin kencang di Jakarta Selatan siang hari ini bahwa angin kencang yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya berasal dari embusan angin dari awan Cumulonimbus (Cb) yang disertai hujan berintensitas sedang hingga lebat," ujar Senior Forecaster BMKG, Muhammad Irsal, kepada detikcom, Senin (20/2/2023).
Irsal mengatakan angin itu terbentuk akibat perbedaan tekanan udara di dua lokasi. Perbedaan tekanan ini umumnya terjadi akibat perbedaan suhu.
"Perbedaan suhu antara laut dan daratan menyebabkan perbedaan tekanan yang memicu aliran angin. Semakin besar perbedaan tekanan yang terjadi, maka angin yang dihasilkan pun akan semakin kencang yang umumnya terjadi di permukaan," jelasnya.
Irsal mengatakan angin kencang juga bisa berasal dari awan komulonimbus. Angin kencang yang berasal dari awan ini dampaknya adalah fenomena angin puting beliung atau angin kencang.
"Selain karena perbedaan tekanan udara yang besar, angin kencang juga dapat dihasilkan dari awan kumulonimbus. Angin kencang dari awan Cumulonimbus ini dapat berupa angin puting beliung atau angin kencang," ucapnya.
Irsal juga mengungkapkan dari citra satelit dan citra radar BMKG terpantau adanya pertumbuhan awan konvektif dan hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Jabodetabek mulai dari siang hingga sore hari ini. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Jabodetabek potensi hujan sedang-lebat sejak pukul 10.25 dan update hingga pukul 13.25 WIB.
Simak juga 'Rawan Bencana, BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini di NTT':
(zap/dhn)