Drama Hukuman Mati Duo Bali Nine hingga Eksekusi di Nusakambangan

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2023 21:38 WIB
Peti mati untuk duo Bali Nine (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Dua pemimpin gangster Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dieksekusi mati pada 2015 karena kasus penyelundupan heroin. Proses eksekusi mati dua orang ini dipenuhi drama karena ada manuver politik internasional dari Australia.

Kasus ini bermula ketika Andrew dan Myuran berencana membawa heroin dari Indonesia ke Australia pada April 2005. Jumlahnya termasuk besar, yaitu 8,2 kg. Dalam aksinya, keduanya merekrut tujuh orang yaitu:

1. Si Yi Chen
2. Michael Czugaj

3. Renae Lawrence
4. Tach Duc Thanh Nguyen
5. Matthew Norman
6. Scott Rush
7. Martin Stephens

Operasi yang Rapi

Operasi ini cukup rapi. Kesembilan orang itu berangkat dari Australia ke Bali secara bergelombang untuk mengelabui petugas, yaitu dari 3 hingga 8 April 2005. Di kawasan Kuta, mereka menginap di empat hotel secara terpisah, yaitu di Hard Rock Hotel, White Rose Hotel, Hotel Kuta Lagoon, dan Hotel Aneka Kuta.

Tujuannya sama, yaitu untuk mengecoh aparat bahwa mereka bukanlah satu kelompok gangster.

Sesampai di Bali, mereka berpura-pura sebagai turis biasa. Namun ternyata mereka diam-diam menyusun rencana. Andrew menemui Cherry di Hotel Kuta Sea View pada 15 April 2005. Disebut-sebut Cherry merupakan pelacur Thailand yang menjadi penghubung jaringan narkoba internasional.

Aparat pun mencium pergerakan mereka menguntit Andrew dan menangkapnya di Gate 7 Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dari penangkapan ini, aparat membongkar jaringan tersebut hingga membuat geger dunia internasional. Kesembilannya diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya dan diberi hukuman dari 20 tahun penjara hingga hukuman mati.

Dihukum Mati

Hukuman mati itu dijatuhkan kepada Andrew dan Myuran, baik di tingkat pertama, banding, kasasi atau peninjauan kembali (PK). Setelah satu dasawarsa berlalu, Jaksa Agung HM Prasetyo mengeksekusi keduanya pada 2015.

Bagaimana drama menjelang eksekusi mati? Baca halaman selanjutnya.




(rdp/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork