5 Fakta Aksi Keji Jemi: Bunuh Balita gegara Musik, Perkosa Mayat Korban

5 Fakta Aksi Keji Jemi: Bunuh Balita gegara Musik, Perkosa Mayat Korban

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2023 11:11 WIB
Pelaku pembunuhan anak di Kotamabagu, Sulawesi Utara telah ditangkap polisi. Motif pembunuhan itu ternyata pelaku kesal dengan ayah korban.
Pelaku pembunuhan anak di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) ditangkap polisi (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Pelaku pembunuhan anak di Kotamobagu, Sulawesi Utara telah ditangkap polisi. Dilansir detikSulsel, awalnya seorang balita berusia lima tahun dilaporkan hilang. Setelah diselidiki, ternyata balita tersebut meninggal dunia dan mayatnya ditemukan oleh warga.

Korban diketahui dibunuh oleh seorang pria yang merupakan tetangganya. Lantas, apa penyebab dari aksi keji tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Kronologi Pembunuhan Anak di Kotamobagu

Pelaku membunuh korban pada Minggu (12/2/2023) di rumahnya. Awalnya, sekitar pukul 18.45 Wita, pelaku memanggil korban yang melewati rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, pelaku membawa korban ke kamar tidur miliknya. Di sana, pelaku menghabisi korban dengan cara mencekiknya.

"Korban dibunuh di kamar tidur pelaku," kata Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (17/2/2023).

ADVERTISEMENT

Selain membunuh, pelaku juga sempat memperkosa mayat korban sebelum membuangnya. Selanjutnya, pelaku melarikan diri.

"Jadi pada saat di rumah menurut keterangan tersangka, saat di rumah karena korban sudah dicekik dan dia (pelaku) panik, kemudian dia berpikiran untuk melarikan diri," ucap Dasveri.

"Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa korban dimasukkan di dalam karung kemudian membawanya ke perkebunan Ponompiaan lalu menyetubuhi korban," imbuhnya.

Pelaku pembunuhan anak di Kotamabagu, Sulawesi Utara telah ditangkap polisi. Motif pembunuhan itu ternyata pelaku kesal dengan ayah korban.Motif pembunuhan itu ternyata pelaku kesal dengan ayah korban. (Foto: Istimewa)

Mayat Ditemukan di Area Perkebunan

Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi mengatakan bahwa ayah korban, Miran Pobela baru menyadari putrinya hilang sekitar pukul 19.00 Wita. Setelah itu, ayah korban langsung mencari keberadaan putrinya di rumah beberapa keluarga, namun tidak ditemukan.

"Dengan belum ditemukannya korban sehingga Miran Pobela langsung melaporkan kepada pemerintah desa, kemudian Sangadi (kepala desa) langsung menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Inuai melalui telepon," ujar Dasveri.

Setelah dilakukan pencarian, mayat korban ditemukan pada Kamis (16/2/2023). Jenazahnya dibuang ke sebuah area perkebunan di Desa Ikarat, Kecamatan Domoga, Bolmong.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tonton juga Video: Detik-detik Karyawan Bunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi

[Gambas:Video 20detik]




Kaki Kiri Korban Hilang: Diduga Dimakan Hewan Buas

Saat proses evakuasi, jasad korban ditemukan tanpa kaki sebelah kiri. Polisi menduga kaki kiri korban dimakan hewan liar.

"Asumsi kami kemungkinan sudah dimakan hewan dikarenakan jasad anak dibuang di perkebunan lepas dan banyak binatang liar," kata Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi, Jumat (17/2).

Menurut Dasveri, kaki sebelah kiri tersisa tulang paha sementara daging kaki sudah tidak ada. Kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab hilangnya kaki korban.

"Untuk hasil yang valid masih menunggu hasil autopsi," tuturnya.

Pelaku Ditangkap Polisi

Pelaku pembunuhan terhadap balita di Kotamabagu adalah Jemi Tambanua (42). Polisi menerima informasi pelaku berada di Desa Malomba Kecamatan, Dondo, Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu (15/2), sekitar pukul 07.00 Wita.

"Iya pelaku sudah ditangkap Polsek Dondo Polres Toli-toli Sulteng," katanya.

Motif Pembunuhan: Pelaku Kesal dengan Ayah Korban

Pelaku sempat ditanya penyebab dia membunuh korban. Motif pembunuhan anak di Kotamobagu tersebut karena ayah korban memutar musik dengan suara keras.

Pengakuan itu diungkapkan Jemi dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Jemi tampak ditanya sejumlah pertanyaan terkait motifnya membunuh korban hingga jasadnya dibuang. Jemi mengaku kesal dengan ayah korban.

"Saya buang (jasad balita), saya sudah stres. Sakit hati karena ayah korban putar type (musik) kuat-kuat ke saya. Mengganggu," ungkap Jemi melalui rekaman video yang dilihat detikcom, Kamis (16/2/2023).

Halaman 3 dari 2
(kny/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads