Penyidik menghadirkan jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan Sony Rizal Tahitoe (59), sopir taksi online yang diduga dibunuh Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror. Jaksa pun mencecar Bripda HS soal berapa kali dia menusuk korban.
Mulanya jaksa bertanya ke arah mana Bripda HS menusuk korban, tapi dijawab tidak tahu. Dengan nada tinggi, jaksa pun kembali mencecar berapa kali Bripda HS menusuk korban, tapi dijawab tidak ingat.
Bripda HS hanya mengingat menusuk korban berkali-kali. Alasannya, korban mencekiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu berapa kali?," tanya jaksa.
"Nggak ingat," jawab Bripda HS.
"Bertubi-tubi saja?," timpal jaksa memastikan.
"Iya. Setelah saya tusuk, saya cabut lagi, saya tusuk lagi," jawab Bripda HS
"Apa yang buat kamu menusuk? Cengkeramannya bahaya atau kamu dicekik?," tanya jaksa.
"Iya di sini (dicekik), pokoknya daerah muka," jawab Bripda HS singkat.
Selanjutnya, jaksa pun menjelaskan kepada Bripda HS bahwa dari hasil visum yang dilakukan, korban mengalami beberapa kali tusukan. Dari dada hingga telinga.
"Dari hasil visum ada ke bagian dada juga karena hasil visum ada tusukan di sini (dada) ke telinga juga," pungkasnya.
Baca selanjutnya: detik-detik pembunuhan....
Simak juga 'Polisi soal Kasus Bripda HS: Densus 88 Tidak Akan Mentoleransi Anggotanya!':
Detik-detik Pembunuhan
Detik-detik pembunuhan dimulai dari adegan ke-24 saat Bripda HS mengeluarkan sebilah pisau yang sudah dibawa sebelumnya.
Bripda HS memesan taksi kepada Sony secara offline. Dia menyetop Sony di Halte Semanggi, seberang Polda Metro Jaya.
"Adegan 24 A tersangka mengambil pisau yang Tersangka bawa. Adegan 24 B kemudian Tersangka mengatakan, 'Maaf, Pak, sebenarnya saya tidak punya uang', kemudian pengemudi bertanya, 'Maksudnya gimana, Pak?'" kata polisi membacakan adegan rekonstruksi, di lokasi, Kamis (15/2/2023).
Diperlihatkan juga momen ketika Bripda HS berkata kepada korban bahwa dirinya merupakan seorang anggota Densus. Hal itu dilakukan sembari Bripda HS menodongkan pisau ke arah korban.
"Adegan ke-25 A, korban membalikkan badannya mengarah ke Tersangka. Adegan ke-25 B, kemudian Tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan, 'Saya anggota'," ujarnya.
Dalam adegan selanjutnya, diperlihatkan Bripda HS menusukkan pisau tersebut ke arah korban. Namun Bripda HS mengaku tidak mengetahui ke arah mana tusukan tersebut dilakukan.
"Adegan ke-26, korban menanyakan maksudmu apa nodong-nodong sembari meraih wajah Tersangka dan mengusap tangan. Adegan ke-27 saat itu tersangka menusukkan pisau yang tersangka bawa ke arah korban namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu, namun yang terakhir Tersangka menusukkan ke kepala," ujarnya.
Setelah melakukan pembunuhan, Bripda HS lanjut ke luar mobil dengan maksud mengambil alih mobil tersebut. Namun korban sudah menguncinya dari dalam.
"Adegan ke-28 A, tersangka keluar dari mobil dengan maksud mengambil alih kemudi. Adegan ke-28 B setelah tersangka keluar mobil, tersangka mencoba membuka pintu sopir namun ternyata pengemudi telah melakukan central lock," jelasnya.
Hingga kini, proses rekonstruksi masih berlangsung. Dalam rekonstruksi tersebut, Bripda HS memperagakan langsung adegan-adegan pembunuhan.