Informasi tingkatan siaga banjir perlu diketahui di kala musim hujan. Biasanya, bencana banjir di suatu wilayah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Selain itu, tingkatan siaga banjir juga menjadi panduan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir. Berikut ini adalah serba-serbi tingkatan siaga banjir.
Apa itu Tingkatan Siaga Banjir?
Status siaga banjir terdiri dari tingkatan yang berbeda-beda, tergantung ketinggian airnya. Dikutip dari 'Modul Sistem Informasi Banjir' oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), status siaga banjir adalah hasil analisa berupa informasi yang didapatkan dari stasiun-stasiun pengamatan Tinggi Muka Air (TMA) yang ada di sungai-sungai. Semakin tinggi TMA-nya, semakin tinggi pula status siaganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, tingkatan siaga banjir adalah urutan status siaga banjir. Tingkatan tersebut tergantung pada ketinggian permukaan air.
![]() |
4 Tingkatan Siaga Banjir
Ada empat tingkatan siaga banjir, yaitu siaga 4, siaga 3, siaga 2, dan siaga 1. Apa saja perbedaannya? Simak ulasan di bawah ini.
- Arti Siaga 4:
Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah. - Arti Siaga 3:
Hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya genangan air di lokasi-lokasi tertentu, tetapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan. Apabila status siaga tiga sudah ditetapkan, masyarakat sebaiknya mulai berhati-hati danvmempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai kemungkinan bencana banjir.
Penanganan siaga tiga diserahkan kepada masing-masing suku dinas pembinaan mental dan kesejahteraan sosial (Bintal Kesos) di masing-masing wilayah. - Arti Siaga 2:
Bila wilayah genangan air mulai meluas, maka akan ditetapkan siaga dua. Penanggungjawab untuk siaga dua ini adalah Ketua Harian Satkorlak Penanggulangan Bencana Provinsi (PBP), yaitu Sekretaris Daerah. - Arti Siaga 1:
Bila dalam enam jam genangan air tersebut tidak surut dan kritis, maka ditetapkan siaga satu. Penanggung jawab penanganan status siaga satu langsung oleh Gubernur.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan Apabila Mengetahui Siaga Banjir
Dilansir situs Jakarta Smart City, ada beberapa hal yang bisa dilakukan apabila sudah mengetahui status siaga banjir di wilayah tempat tinggal. Berikut adalah bentuk antisipasi terhadap bencana banjir tergantung tingkatan siaganya.
- Siaga 4:
- Mencari tahu zona rawan banjir
- Membersihkan lingkungan rumah dengan rutin
- Mencatat nomor darurat dan menginformasikannya kepada seluruh anggota keluarga. - Siaga 3:
- Menyiapkan kebutuhan khusus masing-masing anggota keluarga. - Mengemas barang-barang jika terjadi banjir dan perlu mengungsi. Sangat dianjurkan untuk setiap anggota keluarga memiliki tas siaga bencana masing-masing yang berisi barang-barang keperluan pribadi untuk keperluan mengungsi.
- Cari tahu jalur evakuasi serta lokasi pengungsian yang dekat dengan tempat tinggal. Rencanakan titik lokasi temu untuk berjaga-jaga apabila terpencar ketika banjir. - Siaga 2:
- Jika diharuskan untuk mengungsi dan meninggalkan rumah, pastikan telah menyimpan barang berharga ke tempat yang aman dan tinggi, matikan jaringan listrik, serta ikuti arahan petugas.
- Jika tidak diarahkan untuk langsung mengungsi, tetap lakukan hal-hal di atas agar tetap aman. Jangan lupa untuk mengecek kembali tas siaga bencana yang telah disiapkan. - Siaga 1:
- Bila status pintu air sudah mencapai siaga satu, biasanya akan dilakukan proses evakuasi ke tempat yang aman dan telah ditentukan. Selama proses ini, prioritaskan kelompok rentan seperti orang sakit, penyandang disabilitas, anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
- Jangan lupa untuk waspada terhadap arus air, saluran air, kubangan, dan area-area yang tergenang air lainnya.
Demikian serba-serbi tingkatan siaga banjir. Semoga bermanfaat!
Simak juga 'Walkot Danny: 12 dari 15 Kecamatan di Makassar Terdampak Banjir':