Buah Manis Iptu Jhoni ke Negeri Sakura, Kini Beri Rasa Aman di Desa-desa

Hoegeng Awards 2023

Buah Manis Iptu Jhoni ke Negeri Sakura, Kini Beri Rasa Aman di Desa-desa

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 14 Feb 2023 13:25 WIB
Iptu Jhoni Albert
Kapolsek Belitang III, Iptu Jhoni Albert (Foto: dok Iptu Jhoni Albert)
Jakarta -

Nama Kapolsek Belitang III, Iptu Jhoni Albert, dikenal warganya karena memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat. Lewat inovasinya memasang ratusan CCTV, tingkat kriminalitas berkurang dan sejumlah kejahatan juga berhasil terungkap dengan cepat.

Iptu Jhoni diusulkan warga dalam Hoegeng Awards 2023 melalui formulir digital http://dtk.id/hoegengawards2023. Sebanyak 520 CCTV dipasang tersebar di 37 desa dalam Kecamatan Belitang III dan Belitang Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), yang menjadi wilayah hukumnya.

Pengusul Iptu Jhoni yaitu Rizky Pocong, warga Kecamatan Belitang Jaya, yang menyebut bahwa masyarakat merasa lebih aman sejak terpasang ratusan CCTV tersebut. Menurutnya, kasus kriminalitas relatif menurun. Kalaupun ada, kasus cenderung lebih mudah terungkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom kemudian menghubungi Rizky untuk menggali lebih dalam sosok Iptu Jhoni serta dampak yang dirasakan masyarakat setelah program memasang CCTV-nya tersebut. Iptu Jhoni sendiri, kata Rizky, kerap turun langsung mengecek CCTV tersebut.

"Kalau dibilang aman lebih dari aman kayaknya. Pakai CCTV itu sudah banyak kasus terungkap oleh beliau. Pak Jhoni Albert itu kan Kapolsek yang paling aktif. Pak Jhoni sering berkeliling untuk mengecek CCTV ke lokasinya langsung, bagus atau nggak, apakah sudah benar-benar tepat arahnya. Saya sukanya dengan Pak Jhoni karena langsung turun," kata Rizky, Senin (13/1/2023).

ADVERTISEMENT

Rizky mengatakan Iptu Jhoni baru menjadi Kapolsek sejak Oktober 2022. Meski belum lama, dampaknya telah terasa di masyarakat.

Di wilayah tempat tinggal Rizky sendiri relatif bukan wilayah yang rawan. Namun sebelum adanya pemasangan CCTV tersebut, ada kasus kriminal yang tidak terungkap cepat.

"Dibilang rawan juga nggak, cuma terkadang ada kejadian tidak bisa terungkap sebelum Pak Jhoni. Yang jelas dengan adanya CCTV itu, setidaknya mencegah tindak kriminal," ucapnya.

Menurut Rizky, kasus kriminalitas saat ini lebih mudah terungkap berkat pemasangan 520 CCTV itu. Dia mencontohkan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sebelum 24 jam bisa diringkus berkat bantuan CCTV itu.

"Dengan adanya CCTV, bisa mempermudah polisi untuk secepat mungkin menangkap tindak kriminal. Pelaku curanmor ada yang tertangkap di salah satu masjid di wilayah Belitang III," ungkapnya.

Pasang CCTV di Persimpangan-persimpangan Jalan

Usulan lainnya kepada Iptu Jhoni datang dari Arif Yusuf, warga Desa Karang Jadi, Kecamatan Belitang III. Arif menyebut wilayahnya merupakan salah satu wilayah rawan aksi kejahatan, salah satunya begal. Iptu Jhoni bekerja sama dengan aparatur-aparatur desa untuk menjalankan program itu.

"Jadi ini daerah rawan kejahatan di Belitang III ini perbatasan dengan Lampung. Jadi sering sekali ada kejahatan itu entah pencurian kendaraan bermotor, begal di jalan. Berkat CCTV itu nggak sampai 24 jam alhamdulillah ketangkap. Jadi kami sebagai warganya merasa bangga dengan Kapolsek ini," tutur Arif.

Arif merasa tindakan kriminal di wilayahnya menurun begitu 520 CCTV dipasang. Sehingga masyarakat merasa lebih nyaman dan aman.

"Sangat menurun kriminal, kami juga lebih nyaman gitu. Ini kan ada CCTV dimana-mana. Otomatis kalaupun nanti ada kejadian, kami lebih nyaman karena pasti cepat ketangkapnya," imbuhnya.

CCTV di pasang di persimpangan-persimpangan jalan, yang sekiranya menjadi titik strategis pemantauan. Arif juga mengatakan bahwa CCTV tersebut bisa diakses oleh aparat desa setempat.

"Dipasangnya di persimpangan-persimpangan jalan, yang sekiranya titik-titik strategis gitu. Setahu saya itu kerja sama dengan pemerintah desa. Jadi setiap perangkat desa ada aksesnya untuk CCTV di desanya masing-masing," bebernya.

Pemasangan CCTV di Kecamatan Belitang III dan Belitang Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) TimurPemasangan CCTV di Kecamatan Belitang III dan Belitang Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur (Foto: dok. istimewa)

Terinspirasi Polisi Jepang

Dihubungi terpisah, Iptu Jhoni Albert bercerita pernah berkesempatan belajar kepada National Police Agency di Jepang pada 2015. Kesempatan itu tidak disia-siakannya begitu saja.

Saat itu, Iptu Jhoni melihat bagaimana polisi di sana memanfaatkan teknologi dengan baik. Sehingga dia mencoba menerapkan itu di Indonesia, mulai dari saat dia menjabat Kapolsek Buat Pemuka Peliung dengan memasang 128 CCTV.

"Jadi awalnya kebetulan saya dulu pernah mendapatkan kesempatan mengikuti program National Agency di Jepang tahun 2015. Kebetulan di Yamaguchi itu saya melihat polisi-polisi di sana itu ya teknologi yang diutamakan mereka, pola-pola pencegahan. Maka saya terinspirasi dari situ. Saya pernah jadi Kapolsek di Buay Pemuka Peliung, maka saya membangun hal yang sama tapi tidak sebanyak ini," kata Iptu Jhoni.

Dia pernah mendapatkan penghargaan sebagai Bhabinkamtibmas teladan. Saat itu Iptu Jhoni menjadi Bhabinkamtibmas di Desa Bumi Agung Jaya.

Dia juga pernah mendapat penghargaan sebagai Polri penggerak revolusi mental. Hingga membuatnya beberapa kali mendapatkan kesempatan pendidikan sebanyak tiga kali ke Jepang.

"Jadi saya dulu mendapatkan Bhabinkamtibmas teladan, dapat program dari Barhakam untuk study lah di sana National Police Agency Jepang. Saya kebetulan waktu itu di Yamaguchi. Saya betul-betul concern di sana, saya sudah 3 kali ke sana. Ada program pramuka juga. Jadi alhamdulillah saya sudah 3 kali mendapatkan penghargaan dari Polri, Bhabinkamtibmas teladan, Polri penggerak revolusi mental, sama satunya police awards kalau nggak salah saat Kapolrinya Pak Tito Karnavian," ucapnya.

Ketika dia menjabat menjadi Kapolsek Belitang III pada Oktober 2022, dia mengumpulkan semua Kepala Desa di wilayah hukumnya. Dia mengajak Kepala Desa bekerja sama memasang banyak CCTV untuk meningkatkan keamanan di wilayahnya bersama.

Para Kepala Desa itu kemudian sepakat dan dipasanglah 520 CCTV yang tersebar di 37 desa di Kecamatan Belitang III dan Belitang Jaya. CCTV tersebut terkoneksi melalui ruang kendali yang ada di Polsek Belitang III.

"Jadi waktu hari pertama saya datang ke wilayah hukum Polsek Belitang III, saya kumpulkanlah semua Kepala Desa. Saya tawarkan, saya ini ada program bagaimana memadukan teknologi, tetapi hasilnya untuk kita semua. Jadi ditanggapi baiklah oleh warga masyarakat ini. Bagaimana bentuknya? kita bangun CCTV saya bilang kan. CCTV ini nanti kita koneksikan di Polsek, saya bilang kita buat ruang command centre," ujarnya.

Terbaru, Iptu Jhoni juga berencana memasang CCTV di sekolah-sekolah. Sebab, saat ini sedang ramai isu penculikan anak.

"Sekarang kan ramai isu penculikan anak. Saya tadi ke sekolahan, rencana seluruh sekolah di sini mau masang CCTV semua. Ada 120 ini sekolah-sekolah mau pasang CCTV dan akan ditarik ke Polsek kita di ruang comma centre," jelasnya.

Untuk dana pemasangan dan operasional CCTV, hampir seluruhnya dari anggaran Polri dan desa. Iptu Jhoni hanya mengeluarkan sedikit dana pribadinya untuk memasang CCTV di kantornya.

"Kebetulan memang saya sudah menganggarkan untuk CCTV, saya tunjukkan contoh-contohnya. Saya inisiator saja, menginisiasi ini kelebihan-kelebihannya, positifnya. Memang ada di antaranya seperti di kantor saya ya saya menyisihkan gaji saya sedikit, nggak terlalu banyak," tuturnya.

Iptu Jhoni menyebut angka kriminalitas di wilayah hukumnya menurun berkat pemasangan 520 CCTV itu sejak bulan November 2022. Sebelumnya bisa tiga sampai RT dalam sebulan, saat ini hampir tidak ada.

"Jauh (berkurang), kalau dibilang rawan namanya kejahatan pasti ada, tetapi jauh berbeda sekarang. Kalau dulunya kejadian bisa sebulan 3-4 RT, sekarang alhamdulillah hampir nggak ada. Kalaupun ada, bisa kita ungkap dengan cepat," terangnya.

Tak hanya pihak kepolisian, warga juga bisa mengakses CCTV tersebut. Iptu Jhoni mengatakan warga bisa melihatnya melalui aplikasi GMS Plus.

"Warga bisa akses di GMS Plus namanya, jadi ini bukan hanya CCTV tapi ada Wi-Fi juga. CCTV biasanya dipasang di perempatan, di jalan masuk, seperti itu," jelasnya.

Pemasangan CCTV di Kecamatan Belitang III dan Belitang Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) TimurPemasangan CCTV di Kecamatan Belitang III dan Belitang Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur (Foto: dok. istimewa)

Kasus Terbaru yang Berhasil Diungkap Berkat CCTV

Iptu Jhoni menceritakan kasus yang berhasil diungkapnya berkat pemasangan CCTV itu saat awal CCTV dipasang. Saat itu, ditemukan sesosok mayat yang ternyata merupakan korban pembunuhan. Selain itu, ada pencurian di masjid yang diungkap dalam kurun tiga jam.

"Jadi alhamdulillah 3 hari dari saya masang CCTV ada kejadian penemuan mayat tidak dikenal. Kita buka CCTV ini, akhirnya ditemukanlah pelakunya sebelum 24 jam. Hanya 2 jam dari kejadian, langsung bisa ditemukan. Dari situ positif semua masyarakat, termasuk kalau ada kejadian," ungkapnya.

"Kemarin ada kejadian pencurian di masjid, sama baru 3 jam terungkap. Karena detail-detail dari CCTV. Jadi CCTV untuk pencegahan, selain itu menjadi hakim juga, karena dia bisa melihat langsung," tambahnya.

Pernah juga ada insiden senggolan motor antara ibu-ibu dan anak-anak. Keduanya tidak ada yang mau mengaku salah, hingga akhirnya kejadian sebenarnya bisa terungkap melalui CCTV.

"Bukan hanya itu, jadi banyak sekali laporan dari masyarakat. Terbaru, jadi ada kecelakaan ini antara ibu-ibu sama anak-anak senggolan motor. Cuma ini salah benar salah benar. Akhirnya kita bukan CCTV, ya sudah nggak bisa ngelak lagi siapa yang salah dan benar," terangnya.

Selain itu, ada kasus kehilangan ponsel milik siswa yang jatuh saat berkendara. Saat itu ada orang yang mengambilnya, namun tidak mengaku hingga akhirnya CCTV dilihat.

"Kemudian ada juga kejadian siswa kehilangan handphone. Jadi kebetulan di dekat situ ada CCTV kita. Waktu dia berkendara HP-nya jatuh pas di perempatan, ada orang yang ngambil, tapi nggak mau ngaku. Setelah CCTV dibuka, baru dia ngaku dan ngembaliin," pungkasnya.

(rdh/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads