Sorotan ke Riko Pembunuh Elisa Sebab Tak Dijerat Pembunuhan Berencana

Sorotan ke Riko Pembunuh Elisa Sebab Tak Dijerat Pembunuhan Berencana

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Selasa, 14 Feb 2023 06:30 WIB
LS (23), mahasiswi korban pembunuhan mantan pacarnya, R (21). Jasad LS ditemukan di semak-semak daerah Pandeglang, Banten.
Elisa Siti Mulyani (21). (Instagram @amm_elisaa)
Jakarta -

Unsur perencanaan di balik pembunuhan Elisa Siti Mulyani (21) oleh mantan kekasihnya Riko Arizka (23) masih belum dibuktikan penyidik Polres Pandeglang. Psikolog Forensik Reza Indra Giri ikut menyoroti kemungkinan unsur perencanaan di balik perbuatan Riko.

Reza menilai keterangan Riko soal 'senjata' kloset jongkok yang digunakan untuk menghabisi Elisa didapat di lokasi pembunuhan, menghindarkan Riko dari unsur pembunuhan berencana. Karena berarti Riko tak melakukan persiapan seperti membawa alat-alat berbahaya sebelum membunuh Elisa.

"Karena kloset didapat di lokasi kejadian, maka justru itu menghindarkan pelaku dari pasal 340 KUHP. Bukan menghindar. Penjelasan polisi bahwa pelaku pakai serpihan kloset di lokasi, justru meloloskan pelaku dari 340," kata Reza saat dihubungi, Minggu (12/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski unsur perencanaan tak nampak dari pengakuan Riko, namun Reza melihat tetap ada hal yang dapat memperberat ancaman hukuman terhadap Riko. Yaitu, lanjut Reza, tindakan Riko yang berupaya menutupi pembunuhan dan mencuri barang-barang pribadi milik Elisa usai membunuh.

"Yang memberatkan bukan pada aspek itu (Riko merupakan anak polisi). Bahwa pelaku tidak menyerahkan diri ke polisi, tapi justru mencuri barang-barang korban, itulah yang memberatkan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Reza berpendapat perbuatan Riko yang dipicu amarah tak terkendali adalah yang biasa terjadi dalam konteks kasus pembunuhan. Namun memang menjadi tidak biasa karena 'senjata' yang dipakai untuk menghabisi nyawa korbannya adalah kloset jongkok, yang mengesankan membuat tindakan Riko dinilai ekstrem.

"Dari alurnya, tak ada yang luar biasa. Amarah, perilaku lepas kendali, korban mati. Motif emosional. Kesannya memang ekstrem, karena korban dipukul pakai kloset," ujar Reza.

Keluarga Duga Riko Berencana Celakai Elisa

Paman Elisa, Razid, menduga pembunuhan ini direncanakan. Keluarga menilai ada kejanggalan di balik pembunuhan tersebut.

"Karena kami juga melihat ada indikasi motif ini ada perencanaan sepertinya. Karena tidak mungkin sekonyong-konyong begitu sampai, korban diajak ke tempat yang begitu. Jelas kita tahu tempatnya sepi jam-jam segitu," kata Razid kepada wartawan, Jumat (10/2).

Lihat Video 'Ini Dia Tampang Riko, Pemuda yang Bunuh Mantan Pakai Kloset':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Razid meminta kasus diusut secara terbuka. Keluarga berharap motif sebenarnya pembunuhan itu bisa diungkap polisi.

"Jadi kita mau minta kasus ini diusut secara transparan, tidak cukup hanya pelaku mengaku melakukan pembunuhan. Persoalan melakukan pembunuhan itu harus jelas. Jadi keluarga korban minta keadilan secara transparan, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena anak ini (korban) juga bagian daripada tulang punggung keluarga juga," kata Razid.

Polisi Respons Dugaan Pembunuhan Berencana

Menanggapi dugaan itu, polisi akan menggali fakta dan bukti-bukti untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pembunuhan berencana dalam kasus ini.

"Kalau dugaan (pembunuhan berencana) boleh saja. Intinya kalau kami nanti berbicara fakta yang ada," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton, Sabtu (11/2).

Shilton menerangkan bila dugaan pembunuhan berencana mengacu pada barang bukti kloset jongkok yang digunakan untuk memukul Elisa hingga tewas, maka perlu dicari fakta proses Riko menyiapkan kloset.

"Nah kami penyidik hanya mencari fakta dan bukti-bukti di lapangan. Kalau ngomong berencana berarti, harus ada persiapan, harus bisa dibuktikan persiapannya," terang Shilton.

"Apakah klosetnya dia beli, ditaruh di sana, dia nyimpan kloset atau seperti apa itu alat-alatnya, bisa pakai pisau, bawa dari rumah pisaunya. Artinya harus ada yang disiapkan untuk melakukan pembunuhan," imbuh Shilton.

Kloset duduk yang dipakai untuk menghantam Elisa itu masih berlumuran darah. (Aris Rivaldo/detikcom)Foto: Kloset duduk yang dipakai untuk menghantam Elisa itu masih berlumuran darah. (Aris Rivaldo/detikcom)

Kompolnas Awasi Kerja Penyidik

Paman Elisa, Razid, mengungkapkan Riko adalah anak anggota Polri. Ayah Riko merupakan anggota Polsek Banjarsari.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Mendapati fakta tersebut, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengaku akan memelototi kerja penyidik dalam menangani kasus ini. Poengku menyebut pihaknya akan mengawasi agar penyidik bekerja profesional.

"Tidak peduli yang bersangkutan anak siapa, yang bersangkutan harus bertanggungjawab. Kompolnas akan mengawasi penanganan kasus ini agar penyidik melakukan lidik sidik secara profesional dan mandiri dengan dukungan scientific crime investigation," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, saat dihubungi, Minggu (12/2).

Poengky menilai siapapun, tanpa terkecuali, harus bertangunggjawab atas perbuataannya. Terlebih, yang dilakukan Riko merupakan tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

"Siapapun yang diduga melakukan tindak pidana, apalagi berakibat hilangnya nyawa orang lain, maka pelaku harus dihukum setimpal dengan perbuatannya," ucapnya.

Komisioner Kompolnas Poengky IndartiFoto: Komisioner Kompolnas Poengky Indarti (dok,ist)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads