Pesan Ayah Sebelum Elisa Tewas Dibunuh Riko Secara Sadis Pakai Kloset

Pesan Ayah Sebelum Elisa Tewas Dibunuh Riko Secara Sadis Pakai Kloset

Aris Rivald - detikNews
Senin, 13 Feb 2023 16:38 WIB
Elisa Siti Mulyani (23) korban pembunuhan yang ditemukan di semak-semak di Pandeglang. (dok Instagram)
Elisa Siti Mulyani (23) korban pembunuhan yang ditemukan di semak-semak di Pandeglang. (Dok. Instagram)
Pandeglang -

Mahasiswi asal Pandeglang, Banten, Elisa Siti Mulyani (21), tewas dibunuh mantan pacarnya, Riko Arizka (23). Ayah Elisa, Hadi Mulyadi, mengungkap hubungan asmara putrinya dengan pelaku.

Hadi mengatakan tidak melarang hubungan mereka berdua. Dia mengatakan hanya menganjurkan sejoli tersebut menjalin hubungan yang serius dan tak melanggar ajaran agama.

"Saya sama semua anak tidak pernah melarang," kata Hadi kepada wartawan, Senin (13/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi sempat meminta pasangan tersebut menikah. Dia khawatir putrinya jatuh ke tindakan maksiat.

"Saya pernah ngomong, bagi ayah daripada kalian memang melakukan maksiat, lebih baik nikah, dan itu saya tekankan ke anak-anak yang lain juga sama begitu, saya tidak pernah menjodohkan orang, tidak pernah milih-milih latar belakang, sepanjang mereka saling melengkapi, harta bisa dicari, nggak pernah saya melarang," katanya.

ADVERTISEMENT

Hadi tidak mempersoalkan jika para anaknya menikah dan tanpa dirayakan secara meriah.

"Saya beri kebebasan mereka untuk memiliki pasangannya dengan catatan daripada maksiat lebih baik nikah walaupun tidak ada resepsi, dan itu sudah saya sampaikan kepada almarhum maupun si Rikonya," katanya.

Diberi peluang agar bisa menikah dengan anaknya, Hadi mengatakan, Riko hanya bisa berbicara siap tanpa menunjukkan keseriusan.

"Biasalah kalau ngomong mah 'siap' katanya," kata Hadi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Berdasarkan pengakuan Riko, ia tega membunuh Elisa lantaran Elisa memiliki kekasih baru. Dia mengaku membunuh korban karena sakit hati.

"Sakit hati karena saya dibohongi, dikhianati," ujar Riko

Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton menjelaskan soal awal mula pembunuhan tersebut. Pelaku dan korban awalnya terlibat cekcok.

"Kemudian, ketika perjalanan mau pulang ke rumah, kemudian (pelaku) berpapasan dengan korban. Antara korban dan pelaku ini beriringan ke arah stadion. Sempat terjadi perdebatan, cekcok, sehingga mereka bergumul," kata kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada wartawan, Kamis (9/2).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads