Dipanggil Bareskrim soal Gagal Ginjal Akut di DKI, Ortu Korban Bawa Bukti

Dipanggil Bareskrim soal Gagal Ginjal Akut di DKI, Ortu Korban Bawa Bukti

Silvia Ng - detikNews
Senin, 13 Feb 2023 11:33 WIB
Bareskrim Polri memeriksa satu orang tua korban gagal ginjal akut, DM dan AR, untuk membahas terkait dugaan obat yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak. (Silvia Ng/detikcom)
Foto: Bareskrim Polri memeriksa satu orang tua korban gagal ginjal akut untuk membahas terkait dugaan obat yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak. (Silvia Ng/detikcom)
Jakarta -

Bareskrim Polri memeriksa satu orang tua (ortu) korban gagal ginjal akut, DM dan AR. Pemeriksaan ini disebut dilakukan untuk membahas terkait dugaan obat yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.

"Jadi hari ini kami sebagai tim advokasi kemanusiaan hadir mendampingi Ibu DM dan juga Bapak AR untuk menghadiri pemanggilan dari Dirtipidter (Direktorat Tindak Pidana Tertentu) untuk membahas terkait dengan dugaan obat yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak," kata Habibah selaku kuasa hukum DM dan AR di Bareskrim Polri, Senin (13/2/2023).

Habibah mengatakan DM dan AR dipanggil untuk pertama kalinya. Pemanggilan ini, lanjut Habibah, murni dari Bareskrim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak. Ini murni pemanggilan dari Bareskrim, sepertinya ini adalah pemanggilan untuk melengkapi data-data yang dipunyai Bareskrim dan ditambahi dengan keterangan dari klien kami," terang Habibah.

Habibah mengatakan pihaknya telah membawa bukti lengkap untuk melengkapi keterangan yang akan diberikan kepada pihak Bareskrim Polri.

ADVERTISEMENT

"Nanti bukti-buktinya akan kami paparkan setelah pemeriksaan, bukti-buktinya sudah lengkap kami bawa," katanya.

Kasus Pertama

Kasus baru gagal ginjal akut pertama terjadi pada balita usia 1 tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberi obat penurun demam yang dibeli di apotek, yaitu Praxion.

Pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Kemudian, anak tersebut diperiksa di Puskesmas Pasar Rebo dan mendapat rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Simak juga Video 'Kisah Pilu Orang Tua Korban Gagal Ginjal Akut':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Setelah diketahui bahwa sang anak mengalami gejala gagal ginjal akut, pasien dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun pihak keluarga menolak dan meminta pulang paksa.

Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD. Pasien sempat mulai buang air kecil. Di hari yang sama, 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole sebelum meninggal dunia.

Kasus Kedua

Kasus kedua masih berstatus suspek, yakni anak berusia 7 tahun. Pada 26 Januari, anak tersebut mengalami demam kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli sendiri.

Pada 30 Januari, pasien tersebut mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari puskesmas. Pada 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberi obat racikan.

Pada 2 Februari, pasien dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk dan masih menjalani perawatan di RSCM. Sementara itu, Kemenkes meminta semua dinas kesehatan mewaspadai kemunculan kasus serupa terkait dengan gejala gagal ginjal akut dan penggunaan obat sirup. Secara kumulatif, hingga 5 Februari 2023, sudah ada 326 kasus GGAPA dan satu suspek di 27 provinsi seluruh Indonesia. Ada 116 kasus dinyatakan sembuh, enam masih menjalani perawatan.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads