Warga DKI Jakarta mengeluhkan kondisi Jakarta kian macet setelah PPKM dicabut. Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Joga menyarankan agar pemerintah mengeluarkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Pemda juga dapat menerapkan kebijakan pengurangan hari kerja dari lima menjadi tiga atau empat hari kerja, dan (sisa hari kerja) menggantikannya dengan sistem kerja dari rumah. Dengan target indikator kinerja yang jelas dan terukur capaian kinerja setiap pekerja atau pegawai kantor serta siswa sekolah," kata Nirwono, Sabtu (11/2/2023).
Menurut Nirwono, kebijakan ini telah tiga tahun diterapkan di Indonesia selama masa pandemi COVID-19. Di beberapa negara, kebijakan WFH pun diterapkan meski tak lagi pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah mulai diterapkan di kota-kota Eropa Barat pascapandemi dan ini juga sudah kita lakukan dalam tiga tahun terakhir semasa pandemi COVID-19," katanya.
Selama tiga tahun Indonesia, khususnya Jakarta menerapkan WFH, lalu lintas tidak begitu padat. Selain itu, tidak ada aktifitas dan produktifitas terganggu karena kebijakan WFH.
"Itulah kenapa kemudian pemerintah Kota Paris, London, Stockholm, Copenhagen, Amsterdam, bersama-sama mengurangi hari kerja atau sekolah, selain terbukti mengurai mobilitas, dan menekan polusi udara, tetap tetap produktif bisa bekerja, berkarya, belajar, bahkan hasilnya lebih baik atau produktif," katanya.
"Pemda se-Jabodetabek bisa sama-sama menerapkannya, misal empat hari kerja dulu, dengan hari libur bisa bersamaan atau bergantian. Kemudian hasilnya bisa dievaluasi bersama," katanya.
Penjelasan Polisi Lalu Lintas
Polda Metro Jaya membeberkan penyebab kemacetan di DKI Jakarta yang belakangan dikeluhkan warga. Kondisi ini terjadi lantaran aktivitas warga yang meningkat saat transisi pandemi COVID-19 ke masa endemi. Mobilitas masyarakat di jalanan menjadi semakin aktif.
"Inilah plus minus, dalam artian produktivitas masyarakat tinggi, aktivitas tinggi, ya tentunya akan meningkatkan daripada perekonomian. Tetapi risikonya memang volume kendaraan akan semakin banyak di jalan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).
Selain itu, pembangunan proyek di beberapa ruas jalan menjadi penyebab kemacetan karena berimbas pada penyempitan jalan. Pihak kepolisian pun berkoordinasi agar pembangunan proyek dilakukan pada malam hari. Terkait proyek yang belum terselesaikan, polisi melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang ada.
Analisis staf Sri Mulyani. Simak di halaman selanjutnya.
Saksikan juga Sudut Pandang: Tato: Antara Seni, Ekspresi, dan Persepsi