Polda Metro Janji Transparan Usut Kasus Bripda HS Bunuh Sopir Taksi Online

Polda Metro Janji Transparan Usut Kasus Bripda HS Bunuh Sopir Taksi Online

Silvia Ng - detikNews
Sabtu, 11 Feb 2023 17:31 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Polda Metro Jaya berjanji akan transparan mengusut kasus anggota Densus 88 Antiteror Bripda HS membunuh sopir taksi online Sony Rizal Tahitoe (59). Polda Metro menegaskan Densus 88 Polri pun tak menoleransi perbuatan Bripda HS.

"Semuanya dilakukan secara transparan. Dari Kabag Ban Ops Densus (Kombes Aswin Siregar) juga sudah menyampaikan tidak menoleransi anggotanya untuk melakukan suatu tindak pidana. Termasuk untuk proses kode etiknya melalui satuan kerjanya (transparan)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Ecovention Hall Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/2/2023).

Trunoyudo mengatakan penyidik Polda Metro Jaya bekerja dengan pembuktian ilmiah, termasuk dalam proses mendapatkan barang bukti dan olah TKP yang melibatkan tim Inafis. Penyidikan ilmiah, sambung dia, akan menghasilkan pembuktian yang akurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Scientific ini kan metodenya sudah kami sampaikan, yaitu mengkolaborasikan, memadukan antara teknis, prosedur, dan ilmiah sehingga hasilnya akurat," ucap Trunoyudo.

Trunoyudo menyampaikan proses rekonstruksi kasus Bripda HS membunuh sopir taksi online ini segera dilakukan. "Tindak lanjut ke depan akan dilakukan rekonstruksi, tentu ini akan menunggu dari proses penyelidikan ini," imbuh Trunoyudo.

ADVERTISEMENT

Trunoyudo menyampaikan pihaknya masih terus mendalami kasus ini agar kasus ini terang benderang. Hal itu, sambung Trunoyudo, sesuai dengan instruksi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

"Pak Kapolda Metro Jaya selalu menekankan scientific crime investigation. Tentunya kita masih menunggu, terkait proses penyidikan dugaan pasal yang diterapkan di sini ada Pasal 338 KUHPidana, tentu semua ini tetap pada alat bukti yang didapat oleh penyidik," pungkas dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Polisi soal Kasus Bripda HS: Densus 88 Tidak Akan Mentolerir Anggotanya!

[Gambas:Video 20detik]



Kronologi Pembunuhan

Pembunuhan terhadap Sony Rizal Taihitoe terjadi pada Senin (23/1) sekitar pukul 04.20 WIB di Perumahan Bukit Cengkeh, Cimanggis, Kota Depok. Menurut pengacara keluarga korban, Jundri R Berutu, pelaku memesan taksi online secara offline di Semanggi, Jakarta Selatan.

"Jadi Pak Sony ini almarhum dia mengambil ini pelaku itu dari Semanggi, (itu) keterangan penyidik," kata Jundri pada wartawan di Polda Metro Jaya pada Selasa (7/2).

Saat itu, Bripda HS mengaku tidak memiliki uang. Meskipun demikian, Sony tetap mengantar Bripda HS ke alamat yang dituju.

"Kemudian karena dia memang tidak punya uang, si pelaku ini memang sudah menyampaikan, 'Bang, saya tidak punya uang, antarkan saya ke tempat tujuan'. Kira-kira begitu," katanya.

Sesampai di alamat tujuan, Sony kemudian dihabisi oleh Bripda HS. Sony sempat melakukan perlawanan hingga berteriak meminta tolong. Beberapa saksi sempat melihat mobil korban bergoyang.

"Korban ini kemudian melawan, dia teriak-teriak kemudian membunyikan klakson tidak berhenti. Kemudian beberapa warga itu memang keluar gitu, keluar tapi mereka mengira ini hanya orang mabuk, sehingga mereka tidak berani keluar sampai ke dalam," ucap Jundri.

"Tetapi dari Jalan Banjarmasin itu mereka melihat adanya suatu mobil yang sudah mulai bergoyang-goyang," jelasnya.

Motif Pembunuhan

Polisi mengungkapkan alasan HS membunuh Sony, sopir taksi online di Depok. Polisi mengungkap motif pembunuhan itu adalah ingin menguasai harta korban.

"Oknum ini tentunya kita harus bisa melihat apa yang terjadi, secara perilaku dalam satuan saya membenarkan apa yang disampaikan oleh si pengacaranya, yaitu ingin memiliki harta milik korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/).

"Mengapa perilakunya? Perilakunya sejauh ini masalah ekonomi secara pribadinya sehingga ini terjadi," imbuh dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads