Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan keislaman dan demokrasi dapat berjalan beriringan. Indonesia merupakan salah satu bukti nyatanya.
Bahkan menurutnya dengan penerapan islam dan demokrasi yang seiring, justru dapat memberikan dampak positif bagi negara-negara berpenduduk muslim. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Forum Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-17 yang digelar di Aljazair beberapa waktu lalu.
"Indonesia, sebagai negara demokrasi berpenduduk terbesar ketiga di dunia dan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah menunjukkan bahwa Islam, demokrasi, kemajuan ekonomi, dan modernisasi dapat berjalan seiring," ujar Puan dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
Puan menyebut reformasi politik di negara-negara muslim merupakan pendorong perubahan mendasar menuju perbaikan di masa depan. Reformasi semacam itu dinilainya berdampak signifikan bagi kemajuan negara-negara muslim.
"Negara-negara Muslim perlu menegakkan supremasi hukum, pemerintahan yang baik, keadilan, hak asasi manusia dan menjamin inklusivitas dalam menjalankan pemerintahan," tegas Puan.
Dikatakan Puan, parlemen harus memastikan pemerintah benar-benar bisa mewakili kepentingan rakyat. Dia pun mengingatkan suara rakyat harus didengar dan diperhitungkan.
Lebih lanjut Puan juga mengapresiasi Parlemen Aljazair yang menjadi tuan rumah dalam forum PUIC ke-17. Diketahui forum ini dihadiri 40 parlemen negara-negara OKI, termasuk perwakilan dari Palestina.
"Saya juga harus memberikan penghargaan tertinggi saya kepada Parlemen Aljazair atas keramahannya, dan penyelenggaraan Konferensi yang sangat baik," ungkapnya.
Simak juga Video: Puan Akan Gencar Safari Politik, Demokrat: Kami Apresiasi-Sambut Baik
(ncm/ega)