Sidang Ferdy Sambo dalam prosesnya kerap menjadi tempat para mantan anak buahnya mencurahkan isi hati. Ada dari mereka menyatakan kecewa dengan Sambo karena dibohongi dan menjadi terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Curhatan itu diungkapkan dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pada 6 Desember 2022.
Berikut curhatan para anak buah Sambo yang dirangkum detikcom, Jumat (10/2/2022):
1. Kombes Susanto Curhat Kesal Digas
Dalam persidangan Sambo, mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Provos Polri di Divpropam Polri, Kombes Susanto Haris, menceritakan momen dia kesal dengan Sambo.
Susanto mengatakan Sambo seakan-akan tidak menghormatinya kala itu, padahal Sambo selalu memegang petuah menghormati senior.
Kekesalan Susanto terjadi ketika dia diperintah untuk mengamankan barang bukti berupa senjata untuk menembak Yosua di rumah Duren Tiga. Susanto menyebut Sambo memberi perintah dengan nada tinggi.
"Kemudian setelah setelah jam 4 Pak Ferdy 'Pak Kabag bawa barang bukti itu jadikan satu dengan senjata Pak', kalau senior Pak Ferdy di beberapa kesempatan Pak FS selalu bilang 'selama langkah karir tidak terbit dari utara dan air laut masih asin, senior tetap senior'," kata Susanto.
Karena itu, Susanto pun mengaku merasa kesal dengan Sambo saat itu. Sebab, sebelumnya Sambo tidak pernah berkata seperti itu ke Susanto.
"Jadi kemarin ngomongnya sudah ngegas, akhirnya saya antar juga ke Agus Patria setelah kami mengantar jenazah. Kemudian kami menyerahkan barang bukti ke Paminal. Saat itu saya dipanggil FS kesal," kata Susanto.
Susanto mengaku kesal lantaran dirinya belum pernah dibentak oleh Sambo. Kata Susanto, selama ini, Sambo selalu memberikan perintah dengan suara yang halus.
"Kenapa kesal?" tanya hakim
"Ya kesal. Biasanya kalau perintahkan biasanya halus 'Bang tolong Bang bantu' waktu antar barang bukti jenazah itu 'Pak Kabag segera itu antar'," kata Susanto sambil menirukan nada tinggi suara Sambo.
Hakim juga menanyakan perasaan Susanto saat ini usai dia dicopot dari jabatannya karena dianggap bersekongkol dengan Sambo. Susanto pun mengaku kecewa karena Sambo menghancurkan kariernya yang sudah dibangun puluhan tahun.
"Bagaimana perasaan Saudara?" tanya hakim.
"Kecewa, kesal, marah, jenderal kok bohong, jenderal kok tega menghancurkan karier, 30 tahun saya mengabdi hancur di titik nadi terendah pengabdian saya, belum yang lain-lain, anggota-anggota hebat Polda Metro Jaksel Pak, bayangkan kami Kabag Gakkum yang biasa memeriksa polisi yang nakal kami diperiksa," kata Susanto.
(zap/imk)