Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Fatah Sulaiman, menjelaskan soal dirinya menjadi saksi di persidangan terdakwa eks Rektor Unila, Karomani, Selasa (7/2) lalu. Khususnya mengenai dirinya yang menitipkan mahasiswa inisial NZ di Fakultas Kedokteran.
Pertama, Fatah mengatakan bahwa dirinya dihadirkan sebagai saksi karena Ketua BKS PTN Wilayah Barat. Ia dua jam lebih jadi saksi, termasuk percakapan dirinya dengan Karomani via telepon dan WhatsApp.
"Saya ditanya dasar hukum seleksi mandiri, saya sampaikan ada Permendikbud 6 yang isinya memberikan ruang selain seleksi SN dan SNBTN," kata Fatah ke wartawan di Untirta, Serang, Kamis (9/2/2023).
Penerimaan mandiri katanya boleh dilakukan tapi itu berdasarkan usulan oleh masing-masing perguruan tinggi dan bukan dirinya sebagai ketua BKS PTN wilayah barat. Kedua, katanya, ia ditanyakan mengenai dasar penerimaan afirmasi yang metodenya berbeda setiap daerah.
"Dan itu ada dasarnya di UU 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, di situ di Pasal 57 disebutkan bahwa pemberian fasilitas akses Pendidikan tinggi bagi putra putri dosen," ujarnya.
Para perguruan tinggi katanya menyepakati bahwa jalur afirmasi mandiri yang kuotanya disepakati 30 persen. Awalnya adalah 20 persen tapi beberapa perguruan tinggi yang keberatan dan meminta 30 persen.
"Ada keberatan, di beberapa wilayah, apalagi ada wilayah tertentu keras, ada segala macam tuntutannya, akhirnya disepakati 30 persen afirmasi," tambahnya.
Kemudian ia menjelaskan soal adanya komunikasi dengan Karomani. Soal percakapan mengenai calon mahasiswa putri Banten yang juara Olimpiade kimia Jawa-Sumatera-Bali.
"Saya bilang ini ada juara Olimpiade putri Banten, orang tuanya konsultasi, bagusan mana FK Untirta atau Unila, saya sampaikan dua-duanya bagus, FK Unila sudah senior, kalau Untirta baru, belum terakreditasi," katanya.
Orang tua calon mahasiswa itu konsultasi pada dirinya karena orang itu kerabat istrinya. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu menitipkan uang karena belum tentu diterima.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Pengakuan Perwira Polri Titip Putrinya Masuk Kedokteran Unila':
(bri/jbr)