Bu Ami mengeluhkan tembok rumahnya yang rawan jebol gara-gara urukan tanah tetangga. Video Bu Ami yang mengeluh sambil menangis itu viral. Begini kondisi tembok rumah Bu Ami.
Alamat rumah Bu Ami ada di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. detikcom mengunjungi Bu Ami pada Selasa (7/2/2023) siang.
Pantauan detikcom, di rumah Bu Ami memang terdapat cukup banyak retakan pada dindingnya. Selain retakan, pada tembok itu terlihat noda warna cokelat bekas rembesan air.
Pada bagian tembok yang sama, noda bekas rembesan air ditutupi kertas dinding (wallpaper). Sedangkan di dinding rumah Bu Ami terdapat tambalan semen di sana-sini.
 Tembok rumah Bu Ami yang retak diduga karena urukan tanah tetangganya. (Rumondang Naibaho/detikcom) |
 Tembok rumah Bu Ami yang retak diduga karena urukan tanah tetangganya. Retakan ditutupi wallpaper. (Rumondang Naibaho/detikcom) |
Namun, terlihat juga retakan-retakan halus yang tidak ditambal semen. Retakan itu dibiarkan begitu saja, seperti garis yang merambati dinding bercat putih kecokelatan itu.
"Bom waktu yang mengancam nyawa," demikian tertulis di video keluhan Bu Ami yang viral. Dia khawatir apabila jebolnya tembok mengakibatkan korban.
Pada ujung bagian tembok dekat pintu salah satu ruangan, terlihat cukup lembap. Jadi bagian catnya dapat terkelupas dengan mudah.
Terlihat retakan dan rembesan hanya terjadi pada tembok yang berbatasan langsung dengan bangunan tetangganya itu. Pada tembok bagian lainnya, tidak terdapat rembesan maupun retakan.
Kondisi tembok tetangga
Tanah tetangganya tinggi sekitar 2,5 meter. Pada urukan tanah tersebut dibangun tembok yang terlihat masih dalam pengerjaan, tingginya hampir sejajar dengan atap rumah Bu Ami sekeluarga sepanjang sekitar 12 meter. Rumah Bu Ami lebih rendah ketimbang tembok tetangganya.
Antara tanah tetangganya dan tembok rumah Bu Ami tidak terdapat celah. Dengan kata lain, dua bagian itu menempel.
 Tembok rumah Bu Ami yang retak diduga karena urukan tanah tetangganya. (Rumondang Naibaho/detikcom) |
Bu Ami berharap pemilik lahan urukan membuat pondasi yang layak, agar air tanah tidak langsung merembes ke dinding rumahnya. Sebab, dia menduga tetangganya itu tak membuat pondasi pada urukan tersebut. Sehingga, kata dia, tanah dan air meresap ke dinding rumahnya. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Rumah Ami lebih rendah ketimbang rumah tetangganya itu.
"Saya cuma berharap dia bangun pondasi saja, udah, itu saja. Tapi kok susah banget. Itu juga untuk keamanan semuanya," harapnya. Bu Ami menangis saat menceritakan problemnya.
Tonton juga Video: Penampakan Rumah di Surabaya Rusak Tertimpa Tembok Sekolah Ambruk
