Bina Marga Sempat Minta TransJ Evaluasi soal Skywalk Kebayoran Berbayar

ADVERTISEMENT

Bina Marga Sempat Minta TransJ Evaluasi soal Skywalk Kebayoran Berbayar

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 07 Feb 2023 15:27 WIB
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho (Tiara/detikcom)
Foto: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Dinas Bina Marga DKI Jakarta sempat menegur TransJakarta lantaran menempatkan mesin tap di akses masuk Skywalk Kebayoran Lama. Bina Marga meminta agar TransJakarta mengevaluasi kebijakannya.

"Kalau yang kemarin diributin sebenarnya hanya satu, penumpang dia mau naik ke Kereta api, KCI, tapi dia ngetap dari koridor 8, harusnya kan gratis itu. Saya mau naik kereta api, mau ke sana masa saya harus bayar TransJakarta? Nah itu yang masalah," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

"Saya telepon Direktur Operasional, tanya, pak, bapak ya nggak boleh ngetap di situ. Bapak tanya (minta petugas), 'Mau ke mana?' 'Saya mau ke KCI', bapak bukain aja petugas itu, buka pakai kartu bapak. Nah gitu loh," sambung dia.

Hari berujar, selama ini Bina Marga bertugas membangun infrastruktur skywalk. Sementara urusan sistem ticketing atau karcis oleh Transjakarta.

Sehingga ia tak mengetahui jika penumpang KRL dari arah Halte dikenai tarif Rp 3.500 ketika melintas ke Skywalk Kebayoran Lama. Karena itulah, Hari meminta agar Transjakarta menempatkan petugasnya di lapangan untuk mengarahkan pengguna.

"Kalau saya kan hanya membangun infrastruktur, masalah sistem ticketing kan diri dia sendiri, tapi harusnya secara logika oh iya juga, orang dia nggak ke TransJakarta ngapain di tap in, harusnya dia enggak," ujarnya.

Meski begitu, Hari enggan menyalahkan pihak manapun, Ia hanya meminta agar kejadian ini sebagai bahan evaluasi.

"Bukan kita saling salah menyalahkan, mungkin mereka kurang itu lah, kurang detail. Terus coba try and error, pertama kan biasa ya, namanya orang-orang awal-awal ada kendala. Itu wajar sebagai evaluasi," jelasnya.

Hari menekankan fungsi Skywalk Kebayoran Lama berbeda jauh dengan JPO. Karena, jembatan gantung ini digunakan untuk menunjang mobilisasi penumpang Transjakarta dan KRL. Sehingga tak bisa digunakan untuk sekadar menyeberang.

Baca halaman selanjutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT