Lewat Skywalk Kebayoran Lama Bayar Rp 3.500, DPRD DKI Akan Panggil Bina Marga

ADVERTISEMENT

Lewat Skywalk Kebayoran Lama Bayar Rp 3.500, DPRD DKI Akan Panggil Bina Marga

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 07 Feb 2023 11:25 WIB
Siapa Influencer Ngaku-ngaku Vaksin Ketiga di DPRD DKI?
Gedung DPRD DKIJakarta (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Komisi D DPRD DKI Jakarta berencana memanggil Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Pemanggilan ini buntut aduan warga yang mesti membayar Rp 3.500 ketika melewati Skywalk Kebayoran Lama.

"Saya kira kita khususnya Komisi D akan meminta penjelasan dari pihak-pihak terkait," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).

Politikus Golkar itu mengaku kaget saat mengetahui warga mesti merogoh kocek Rp 3.500 demi bisa melintas di Skywalk Kebayoran Lama. Dia pun menyayangkan kebijakan tersebut mengingat pembangunan skywalk menggunakan APBD DKI.

"Terus terang saya kaget dengan kebijakan biaya Rp 3.500 untuk warga menggunakan Skywalk Kebayoran Lama ini, yang mana ini dibangun melalui APBD dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.

Judistira juga mempertanyakan mekanisme pemungutan retribusi tersebut. Karena itulah, dia menagih penjelasan Dinas Bina Marga beserta pihak terkait lainnya.

"Bagaimana mekanisme pemungutan yang dibayarkan masyarakat, siapa yang mengelola, apa Dinas Bina Marga atau operator lain?" ujarnya.

Diketahui sebelumnya, warga yang hendak hanya melintasi Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), harus merogoh kocek Rp 3.500 karena tap in dan tap out untuk moda transportasi. Dinas Marga DKI Jakarta bakal bangun jembatan penyeberangan orang (JPO) gratis dekat Skywalk Kebayoran Lama.

"Rencana saya akan bangun JPO tahun ini di sana," kata Kadis Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada wartawan, Senin (6/2).

Namun warga harus sabar karena pembangunan JPO dekat Skywalk Kebayoran Lama diperkirakan tuntas November 2023. Skywalk Kebayoran Lama, kata Hari, memang fungsinya berbeda dengan JPO pada umumnya.

"Kalau JPO memang untuk jembatan penyeberangan orang, jadi bebas dan gratis," ujarnya.

Hari menjelaskan bahwa Skywalk Kebayoran Lama utamanya difungsikan untuk menunjang penumpang TransJakarta dan KRL sehingga berbeda jauh dengan JPO.

"Skywalk Kebayoran memang merupakan infrastruktur yang difungsikan khusus sebagai akses integrasi (perpindahan) antarmoda transportasi umum, yakni KRL commuter line dan bus TransJakarta, baik dari koridor 8 maupun dari koridor 13," imbuhnya.

Simak Video 'Menjajal Skywalk Kebayoran Lama, Penghubung Akses KRL-TransJakarta':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT