Jagad media sosial baru saja dihebohkan dengan insiden kekerasan yang dilakukan oleh oknum driver Gojek Indonesia kepada salah satu pegawai RamenYA!. Insiden tersebut lantas mengundang reaksi keras dari netizen dan beragam, khususnya setelah pemilik RamenYA!, Yansen Salim, mem-posting insiden tersebut di akun Instagram pribadi miliknya @yansenslm.
Diketahui, kejadian tersebut berlokasi di salah satu mal di Jakarta Barat. Kronologis insiden dimulai saat pegawai dari RamenYA! keliru memberikan pesanan kepada driver Gojek setelah driver tersebut menunggu kurang lebih selama 30 menit. Setelah mendapatkan pesanan pelanggan, driver langsung menuju lokasi pelanggan untuk mengantarkan pesanan tersebut.
Tetapi saat sudah meninggalkan mal kurang lebih sejauh 3 km, pegawai dari RamenYA! tiba-tiba menelpon dan meminta driver untuk kembali ke restoran karena pegawai tersebut salah memberikan pesanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kembali ke restoran untuk mengembalikan pesanan, driver terlibat adu mulut dengan pegawai RamenYA!. Tersulut dengan emosi saat adu mulut itu, driver tersebut langsung memukul pegawai RamenYA! di bagian mata lantaran kesal karena pegawai tersebut tidak meminta maaf kepada dirinya
![]() |
Menanggapi insiden tersebut, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek, Rubi W. Purnomo menyampaikan penyesalan terhadap insiden kekerasan yang telah terjadi. Dalam menindak lanjuti peristiwa ini, pihak Gojek dengan cepat langsung memanggil mitra driver tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut serta dikenai sanksi putus mitra (PM) dan dimasukkan ke dalam blacklist agar ke depannya mitra driver tersebut tidak lagi bisa mendaftar atau kembali menjadi bagian dari ekosistem Gojek.
Selain itu, Rubi juga menyatakan bahwa perilaku oknum mitra driver tersebut tidak mencerminkan perilaku baik dari jutaan mitra driver yang tergabung dalam ekosistem Gojek secara keseluruhan.
"Kami tidak menoleransi segala bentuk tindak kekerasan yang terjadi dalam pelayanan mitra dan menyayangkan kejadian ini karena telah merugikan karyawan RamenYA! yang merupakan salah satu mitra usaha kami, serta mencoreng pelayanan baik jutaan mitra driver Gojek lainnya," ujar Rubi.
"Kami telah menghubungi perwakilan dari pihak RamenYA! secara langsung untuk menawarkan bantuan medis serta pendampingan psikis apabila diperlukan serta bantuan lainnya termasuk membantu pihak yang berwenang jika diperlukan sehubungan dengan kejadian tersebut," tambah Rubi dalam keterangannya (06/02).
Tindakan Pencegahan Kekerasan dari Gojek
Selanjutnya, Rubi juga menjelaskan lebih lanjut bahwa layanan prima mitra driver baik terhadap pelanggan maupun mitra usaha kerap menjadi prioritas utama dalam ekosistem Gojek. Untuk itu, Gojek rutin memberikan berbagai program pelatihan terpadu serta inovasi teknologi sebagai bentuk tindakan preventif yang bertujuan untuk memberikan dan menjamin keamanan serta kenyamanan bagi seluruh pihak dalam ekosistem Gojek tanpa terkecuali.
Sebagai contoh, Gojek memiliki serangkaian aturan yang tertera dalam Tata Tertib Gojek (Tartibjek) yang berfungsi sebagai pedoman bagi mitra driver terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh mitra driver.
Klik halaman selanjutnya >>>
Simak juga 'Sopir Ojol Dikeroyok Pemuda di Tamansari Jakbar':
Tartibjek mengatur dengan jelas hal-hal yang termasuk dalam kategori pelanggaran, tingkat pelanggarannya, serta tahapan sanksi apabila terjadi pelanggaran; mulai dari peringatan, suspensi sampai dengan pemutusan kemitraan. Tata Tertib Gojek juga membantu jika mitra driver ingin mengajukan permintaan untuk naik banding.
Tartibjek disampaikan secara transparan melalui forum tatap muka kopdar dengan mitra driver, maupun melalui pesan di dalam aplikasi mitra. Harapannya, mitra driver dapat menghindari perilaku yang dikategorikan sebagai pelanggaran, seperti kecurangan dalam bekerja, pelanggaran aturan lalu lintas, dan kelalaian dalam memberikan layanan sesuai standar.
![]() |
Sejak 2018, Gojek juga rutin memberikan beragam pelatihan tatap muka kepada mitra driver dalam satu wadah program pelatihan terpadu yakni Bengkel Belajar Mitra (BBM). Program tersebut bertujuan untuk membekali mitra driver dengan beragam keterampilan yang dapat mendukung keseharian mereka dalam melayani pelanggan seperti
Selain memberikan pelatihan pelayanan prima seperti tata krama Bengkel Belajar Mitra (BBM) juga memberikan berbagai materi pelatihan yang dapat mempersiapkan driver sebagai pelopor keamanan di ruang publik dengan Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), Pelatihan Anti Kekerasan dan Pelecehan Seksual. Ke depannya, Gojek berkomitmen untuk memperluas cakupan program pelatihan tersebut agar dapat menjangkau lebih banyak mitra di Indonesia.
Selain melalui pelatihan tatap muka, mitra driver Gojek juga bisa mengakses materi-materi pelatihan tersebut melalui modul online yang biasa disebut sebagai Tips Pintar. Modul pembelajaran daring tersebut memberikan kemudahan bagi mitra driver untuk dapat mengakses berbagai materi pelatihan dengan mudah, dimanapun dan kapanpun, melalui aplikasi khusus mitra.
Tips Pintar sendiri juga mencankup berbagai materi seperti keamanan berkendara, pelayanan prima, serta manajemen keuangan dan kewirausahaan. Sejak pertama kali diluncurkan, Tips Pintar telah diakses sebanyak 14 juta kali oleh hampir dari 1 juta mitra di seluruh Indonesia.
Selain tindakan preventif melalui pelatihan dan regulasi, Gojek juga turut mengimbau kepada mitra usaha GoFood untuk dapat melaporkan apabila mengalami atau menyaksikan insiden atau kejadian tidak mengenakkan lainnya melalui mitrausaha@gojek.com, untuk mitra driver Gojek dapat melalui driversupport@gojek.com, dan untuk pelanggan melalui customerservice@gojek.com.