Seorang pramusaji perempuan pegawai restoran ramen diduga menjadi korban pemukulan seorang pengemudi ojek online (ojol). Peristiwa itu terjadi di sebuah mal di wilayah Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar).
Pihak tenant kuliner tidak terima pramusajinya menjadi korban kekerasan. Pihak tenant meminta pihak perusahaan yang menaungi mitra ojol tersebut meminta maaf.
"Kalau secara perusahaan aja tidak ada kata maaf, saya akan bawa ke ranah hukum dan media," demikian tulis pihak tenant melalui akun Instagram @ramenya.id, Senin (6/2/2023).
Mereka menyatakan tidak terima atas tindakan kekerasan yang dilakukan driver ojol tersebut. Dugaan pemukulan ini disebut telah dilaporkan ke Polsek Kembangan.
Dalam postingan yang sama, pihak perusahaan ojol menyampaikan tanggapan melalui kolom komentar. Mereka menyatakan menyesalkan kejadian tersebut dan akan menindak mitra yang terlibat.
"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa karyawan RamenYA! dan dengan tegas langsung menindak mitra bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku," demikian tulis akun @gojekindonesia.
Mereka menyatakan tak mentoleransi segala bentuk tindak kekerasan dalam pelayanan mitra. Mereka menilai tindakan mitra tersebut telah merugikan karyawan tenant dan mencoreng pelayanan baik jutaan mitra driver ojol lainnya.
"Saat ini kami telah memutus kemitraan dan mem-blacklist driver tersebut sehingga tidak dapat menjadi mitra Gojek kembali," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Ini Tampang Pengeroyok Sopir Ojol di Tamansari Jakbar':