Polemik warga Jakarta Pusat, Lala, yang akses rumahnya terhalang mobil pelanggan kedai bakmi, berbuntut panjang. Terkini, pihak kelurahan berencana melakukan mediasi dengan mengundang sejumlah pihak.
"Rabu, 8 Februari, jam 16.00, akan ada mediasi," kata Lala saat kepada detikcom, Senin (6/2/2023).
Lala berujar, agenda mediasi rencananya digelar antara di kediamannya atau di kantor Kelurahan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Dalam mediasi itu, Lala bersama warga kompleks lainnya bakal dipertemukan dan berdiskusi dengan pemilik usaha bakmi.
"Lokasinya antara di kelurahan Kwitang atau di rumah saya," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, peristiwa ini bermula ketika Lala mencurahkan perasaannya di media sosial (medsos) hingga menjadi viral. Lala sempat memposting momen dia terlibat keributan dengan pelanggan kedai bakmi yang parkir mobil di depan rumahnya sehingga membuat akses tertutup.
Tak hanya dengan pengunjung kedai bakmi, Lala juga harus berhadapan dengan juru parkir (jukir) yang ada di lokasi.
Dalam video yang diunggah, Lala meminta pengunjung kedai bakmi tidak parkir di depan gerbang rumahnya. Namun permintaan Lala tidak digubris.
Tampak dalam video, ada momen Lala malah disuruh masuk rumahnya saat protes terkait parkir yang menutupi aksesnya. Lala juga sempat dilarang untuk merekam menggunakan ponselnya.
"Jadi memang saya tinggal di Kramat Kwitang 1 H. kebetulan di sini itu ada bakmi lagi viral, namanya Bakmi B***," kata Lala saat dihubungi detikcom Jumat (3/2/2023).
Dia mengatakan kedai tersebut buka setiap Selasa-Minggu dari pagi sampai sore. Dia mengatakan banyak mobil parkir di depan rumahnya karena di kedai bakmi tersebut hanya bisa dipakai parkir sepeda motor.
"Dia tidak punya lahan parkir, jadi mereka itu yang parkir-parkir ini, baik motor maupun mobil mereka parkirnya di seluruh area tempat saya tinggal," katanya.
Lala kemudian menjelaskan, rumah di kompleksnya berdempetan sehingga dia kerap kesulitan mengeluarkan kendaraan pribadi karena ada mobil-mobil pelanggan bakmi parkir di depan pagarnya.
"Jadi, kalau posisinya parkir depan situ, saya nggak bisa keluar belok kiri. Nah, after time, orang itu suka parkir sebelah kanan sehingga saya juga tetap nggak bisa ngeluarin mobil, baik di depan di rumah saya maupun di seberangnya sama-sama nggak bisa parkir buat mobil," ujarnya.
Lala mengatakan tetangga sekitar rumahnya mengeluhkan hal serupa. Tak jarang pula Lala menegur pelanggan bakmi itu untuk memindahkan kendaraannya ke lokasi lain.
Namun teguran itu malah berakhir dengan perdebatan antara Lala dan pemilik mobil pelanggan bakmi. Dia mengaku lelah jika terus-terusan terlibat keributan dengan pelanggan bakmi yang datang.
"Jadi biasanya kalau saya tegur, saya kan suka bilang, 'Bu, mohon jangan parkir di depan rumah'. Mereka beberapa ada yang oke, nggak parkir situ, ada juga beberapa yang marah-marah kalau saya nggak bolehin parkir situ," jelasnya.
Simak juga 'Duduk Perkara Jukir Dipukuli Anak Anggota DPRD, Kedua Pihak Belum Damai':