Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar Stadium Security Management Course atau Kursus Manajemen Pengamanan Stadion dengan mendatangkan langsung instruktur profesional dari Conventry University, Inggris. Komitmen Sigit membenahi, bahkan meningkatkan kualitas pengamanan event olahraga, khususnya sepakbola di Indonesia, diapresiasi.
Apresiasi datang dari Prof Mike Hardy. Dia merupakan Founding Director Centre For Trust, Peace And Social Relations, Coventry University, ahli pada bidang ilmu komunikasi, manajemen risiko dan manajemen keamanan publik.
"Kami merasa sangat terhormat dapat bergabung dengan para peserta, Polri dan para mitra," kata Prof Mike dalam keterangannya yang diterima wartawan Kamis (2/2/2022).
Kursus Manajemen Pengamanan Stadion ini diikuti oleh 66 orang. Masing-masing 56 orang personel Polri dan 10 orang lainnya dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, hingga PT LIB. Prof Mike menyebut, para peserta telah mengamati dan mempelajari bahwa ada banyak elemen yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan event olahraga, khususnya sepakbola.
![]() |
"Namun fokus kami, seperti yang telah disampaikan oleh Jenderal Sigit, pada tiga proses yang sangat penting, yaitu bagaimana berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan, bagaimana mengkoordinasikan tanggung jawab yang kita miliki, dan bagaimana kita bersama-sama berkolaborasi untuk mengembangkan infrastruktur dan lingkungan yang akan menghadirkan pertandingan sepakbola yang aman dan nyaman," ucapnya.
Seperti yang disampaikan Jenderal Sigit, lanjut Prof Mike Hardy, Indonesia punya banyak hal untuk ditawarkan. Ada begitu banyak atlet berbakat untuk bergabung dengan dunia sepakbola. Karena itu, dirinya dan rekan-rekannya dari Conventry University merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari upaya Jenderal Sigit meningkatkan kualitas pengamanan event olahraga di Indonesia.
"Mulai dari ide menggelar training, hingga pelaksanaannya dalam waktu yang sangat singkat, menunjukkan keseriusan Polri dan mitranya menerima tantangan ini," ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi menutup Kursus Manajemen Pengamanan Stadion yang diberikan oleh instruktur profesional dari Conventry University, Inggris. Kursus ini diikuti 66 personel. Masing-masing 56 orang personel Polri dan 10 orang dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, hingga PT LIB.
Sigit mengatakan, agenda tersebut merupakan wujud Polri melaksanakan transformasi pengamanan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia berharap pelatihan yang digelar selama sembilan hari ini bisa meningkatkan kualitas pengamanan laga sepakbola.
"Sembilan hari telah melakukan kegiatan pelatihan stadium untuk persiapan pengamanan bola, jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa Polri akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar, khususnya sepakbola," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023).
![]() |
Sigit mengatakan Polri terus melakukan perbaikan. Ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga serta untuk memajukan iklim keolahragaan nasional. Salah satu bukti keseriusan Polri dengan diterbitkannya Perpol Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
Sigit menambahkan, Kursus Manajemen Pengamanan Stadion yang dilaksanakan ini memang bertujuan menyempurnakan implementasi Perpol 10 Tahun 2022 tersebut. Diharapkan kemampuan personel meningkat dalam pengamanan event olahraga, khususnya sepakbola.
Transformasi pengamanan event olahraga, khususnya sepakbola, lanjut Sigit, amat penting dalam rangka persiapan event World Cup U-20 tahun 2023 di Indonesia. Dia mengatakan keberhasilan event tersebut merupakan harga mati yang harus diwujudkan.
"Semoga kegiatan pengamanan stadion ke depannya mampu dilakukan secara lebih baik, sehingga dapat menjamin keselamatan masyarakat dan mendorong kemajuan olahraga, khususnya kemajuan sepakbola nasional," ucap Sigit.
(hri/imk)