Komisi I DPR Tegur Jenderal Dudung
Sebelumnya, Komisi I DPR mempertanyakan ketidakhadiran KSAD TNI Jenderal Dudung Abdurrachman pada rapat bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran kepala staf lainnya. Komisi I DPR menegur Dudung yang absen tanpa bersurat ke komisinya dan malah mengirim Wakasad Letjen Agus Subiyanto ke rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Agus, saya mohon maaf, bukan tidak, apa ya, tidak suka Pak Agus ada. Tapi kami ingin menyampaikan dulu, kenapa kemudian diganti oleh Pak Wakasad. Karena saya juga baru tahu pagi ini, Pak," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengawali rapat kerja itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).
Meutya mengatakan pihaknya baru mengetahui kepastian Dudung absen rapat dan mengutus perwakilannya pada pagi ini. Apalagi, kata dia, agenda rapat kali ini membahas situasi di Papua.
"Biasanya selalu ada komunikasi lebih awal, tapi ini Pak KSAD tidak hadir. Kami seluruh pemimpin baru tahu hari ini karena kita sebetulnya mau bahas Papua. Dan Papua itu sebetulnya perlu (kehadiran KSAD), meskipun kami yakin Pak Wakasad juga nanti bisa menjawab dengan baik," ujarnya.
Meutya mengakui memang sebelumnya Komisi I DPR mendapat informasi ketidakhadiran Dudung dari surat yang dikirimkan oleh Laksamana Yudo pada 31 Januari. Namun Meutya menuturkan biasanya pihak yang berhalangan hadir bersurat langsung ke Komisi I DPR.
"Bapak Ibu Komisi I yang terhormat, pimpinan dan anggota, surat dari Panglima TNI tanggal 31 Januari menyampaikan bahwa Bapak Jenderal TNI Dudung Abdurrachman mengadakan atau sedang dalam rangka kunjungan kehormatan courtesy call kepada Jenderal Park Jeong Hwan, KSAD dari Republik Korea dan ada beberapa visit di Korea," kata Ketua DPP Golkar ini.
(fca/eva)