Duloh Serial Killer Cekik dan Bekap Bayu Setengah Jam hingga Tewas

Duloh Serial Killer Cekik dan Bekap Bayu Setengah Jam hingga Tewas

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 02 Feb 2023 17:24 WIB
Solihin alias Duloh (63), eksekutor serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat
Solihin alias Duloh (63), eksekutor serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Solihin alias Duloh (63) tega menghabisi nyawa Bayu, anak dari tersangka Wowon Erawan alias Aki (60). Duloh mengaku terpaksa menghabisi nyawa balita 2 tahun itu karena takut akan perintah 'Aki Banyu', sosok fiktif rekaan Wowon.

Dalam wawancara di Polda Metro Jaya, Selasa (31/1/2023), Duloh mengaku membunuh Bayu di samping rumah Wowon, di malah hari yang sunyi. Wowon mencekik Bayu hingga tak bernyawa lalu menguburnya di lubang yang telah disiapkan Wowon, di dekat WC rumahnya.

"Bapak juga merasakan tak tega, tapi ini nggak boleh ngebantah, suruhan si Wowon nggak boleh ngebantah. Sieun (takut) ku Aki Banyu," kata Duloh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duloh bercerita bahwa Ai Maemunah dan Wowon sudah kesal terhadap Bayu yang rewel dan kerap menangis. Awalnya Wowon meminta Duloh membawa Bayu, tapi karena nangis, Bayu tidak jadi diberikan.

"Pertamanya nyuruh bapak saja ambil si Bayu itu sendirian. Tapi anakya rewel nggak mau, nangis terus-terusan. Ya sudah kalau nggak mau mah kapan-kapan saja kata bapak," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Lubang tempat jasad Bayu (2) korban serial killer dibunuh di rumah Solihin alias Duloh (63) di Cianjur, Jawa Barat.Lubang tempat jasad Bayu (2) korban serial killer dibunuh di rumah Wowon alias Aki (60) di Cianjur, Jawa Barat. (Mei Amelia/detikcom)

Di malam yang sama, tepatnya pada pukul 03.00 dini hari, Wowon yang saat itu berboncengan dengan Bayu mengajak Duloh ke rumah Wowon. Sesampai di sana, Bayu diserahkan ke Duloh untuk kemudian dieksekusi.

"Dikasih anak itu sama bapak, 'langsung saja lenyapin' kata si Wowon. Saya nyari yang gelap dikit di pinggir WC," ujarnya.

Duloh menjelaskan Bayu dieksekusi dirinya dengan cara dicekik sambil dibekap mulutnya selama setengah jam hingga benar-benar meninggal. Setelah itu, Duloh kemudian memasukkan Bayu ke lubang yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Habis itu langsung dibaringkan dicekik saya, sambil dibekap mulutnya. Sampai setengah jam, sampai nggak ada habis nyawanya. Langsung dimasukkan ke lubang itu yang udah ada bikinan si Wowon itu di pinggir WC," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak Video: Nggak Berani Bantah Wowon, Alasan Duloh Tega Habisi Nyawa Bayu

[Gambas:Video 20detik]



Dalih Disunat Ternyata Dibunuh

Serial killer Wowon membunuh sembilan korban yang rata-rata adalah istri, mertua, dan anaknya. Salah satu korban adalah Bayu (2), yang tewas dicekik partner in crime, Solihin alias Duloh (63).

Pembunuhan Bayu itu dilakukan oleh Wowon dan Duloh beberapa bulan sebelum ibundanya, Ai Maemunah, yang juga istri siri Wowon, dibunuh. Dalam wawancara dengan tim detikcom, Selasa (31/1/2023), Wowon mengaku membunuh Bayu dengan dalih korban rewel.

Kepada Ai Maemunah, Wowon beralasan akan membawa Bayu ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wowon beralasan akan menyunatkan Bayu di sana.

Sandal milik Bayu (2), korban serial killer Wowon cs, menjadi saksi bisu kematiannya. (Istimewa)Sandal milik Bayu (2), korban serial killer Wowon cs, menjadi saksi bisu kematiannya. (Istimewa)

"Ya, itu waktu dulu aku sama Ai Maemunah, kata dia 'nih anakmu bawa', (dijawab) 'iya, kata aku mau dibawa ke Mataram sama neneknya, mau disunatin', padahal bohong," kata Wowon.

Wowon tega membunuh anak sendiri dengan dalih korban sering rewel. Wowon mengaku malu kepada tetangga karena anak kerap menangis, sehingga menyerahkan anaknya untuk dibunuh oleh Duloh.

"Anak ini rewel, tiap jam, tiap detik, tiap malam nangis. Jadi malu sama tetangga. Saya (ke) Solihin 'udah aja, Pak, anak ini habisin' kata aku," kata Wowon.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads