Viral di media sosial anak seorang anggota DPRD Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), memukul tukang parkir. Setelah melakukan pengusutan dugaan penganiayaan dalam aksi tersebut, kini polisi menetapkan anak anggota DPRD Wajo, Aan Saputra Wijaya sebagai tersangka.
Dalam video beredar, tampak seorang tukang parkir, belakangan diketahui bernama Suwardi, berada di belakang sebuah mobil. Kemudian pria yang diketahui adalah Aan Saputra Wijaya itu tiba-tiba menghampiri dan menendang hingga meninju tukang parkir itu.
Kapolres Wajo AKBP Fatchur Rochman membenarkan insiden itu terjadi pada Senin (30/1). Penganiayaan terjadi tak jauh dari sebuah acara pernikahan, tepatnya di depan sebuah toko di Jalan Andi Paggaru, Teddaopu, Kecamatan Tempe.
Berikut ini sederet hal yang diketahui terkait kasus anak anggota DPRD Wajo aniaya tukang parkir, yang dirangkum detikcom, Kamis (2/2/2023):
Kronologi Kejadian Versi Anak Anggota DPRD Wajo
Dilansir detikSulsel, Kamis (2/2), menurut keterangan anak anggota DPRD Wajo Aan Saputra Wijaya, awalnya dia menghadiri acara pernikahan di Jalan Andi Paggaru. Dia memarkir mobil di depan toko tempat Suwardi menjaga parkir.
Kemudian Suwardi datang menegur Aan lantaran parkir di wilayahnya namun hendak ke lokasi berbeda. Dia menyampaikan ke tukang parkir itu untuk pinjam wilayahnya dan akan bayar parkirnya. Aan menyebut Suwardi tetap ngotot hingga akhirnya terjadi cekcok.
Setelah itu, petugas Dishub Wajo di lokasi akhirnya berusaha melerai percekcokan itu dan dia bergegas ke lokasi pernikahan. Namun, Aan mengatakan, saat itu Suwardi meneriakinya tetapi tidak dia gubris.
Setelah kembali dari acara pernikahan, Aan menemui Suwardi. Tanpa basa-basi, Aan langsung melayangkan pukulan ke wajah Suwardi, seperti dalam video viral di media sosial.
"Setelah itu saya langsung pukul waktu saya turun, karena dia (mengancam) bilang, 'harimu, tunggu mi anggotaku'. Baru saya pukul dan tunjuk yang temannya yang dorong mobil," kata Aan kepada wartawan, dilansir detikSulsel, Selasa (31/1).
![]() |
Kronologi Kejadian Versi Tukang Parkir
Sementara menurut tukang parkir Suwardi mengatakan dirinnya tidak melarang anak anggota DPRD Wajo Aan untuk parkir di wilayahnya. Dia hanya meminta mobil Aan untuk memindahkan lokasi parkir mobilnya karena menghalangi jalan keluar masuk toko, namun tak digubris oleh Aan.
Suwardi mengatakan, Aan kemudian justru memanggil petugas Dishub Wajo yang ada di sekitar lokasi. Suwardi menyebut, Aan lanjut menuju ke lokasi pernikahan.
"Akhirnya itu orang panggil Petugas Dishub, dan datang mi, tetapi itu orang pergi pesta. Saya minta kasih mi saja kunci mobil ta', tetapi dia tidak kasih," kata Suwardi saat dikonfirmasi terpisah, dilansir detikSulsel, Selasa (31/1).
Tak lama kemudian, Aan kembali dan langsung memukul Suward yang saat itu tengah mendorong mobil mogok di depan toko. "Ada mobil pelanggan yang mogok, saya dorong. Tiba-tiba saya ditendang dan dipukul satu kali dari belakang. Saya langsung pusing waktu sudah dipukul itu," ujarnya.
Suwardi mengaku, petugas Dishub Wajo yang ada di lokasi kejadian saat itu tidak berusaha melerai penganiayaan yang dilakukan Aan. Suwardi lantas langsung lari masuk ke dalam toko.
Anak Anggota DPRD Wajo Siap Kooperatif dan Ajak Damai
Anak Anggota DPRD Wajo, Aan mengaku siap kooperatif usai kasus dugaan penganiayaan terhadap tukang parkir itu dilaporkan ke polisi. Dia mengatakan siap untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Saya akan kooperatif dengan pemeriksaan polisi. Saya siap bertanggungjawab. Saya juga siap berdamai dengan beliau (Suwardi)," kata Aan, dilansir detikSulsel, Selasa (31/1).
Namun Aan menyebut, tidak ingin masalah ini dikaitkan dengan keluarganya yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Wajo. Dia mengaku, permasalahan tersebut merupakan urusannya dengan tukang parkir.
Sementara itu, Anggota DPRD Wajo Zainuddin Ambo Saro sebagai orang tua, meminta damai kepada tukang parkir, korban penganiayaan anaknya itu. Zainuddin mengaku, akan mengajak korban untuk berdamai jika tidak keberatan.
"Upaya yang akan kami tempuh tentu akan berdamai. Itu jika korban mau," kata Zainuddin, dilansir detikSulsel, Rabu (1/2).
Namun Zainuddin mengatakan akan menghargai proses hukum yang berjalan. Dia memastikan anaknya akan kooperatif usai dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan penganiayaan.
Tukang Parkir Korban Penganiayaan Tolak Ajakan Berdamai
Tukang parkir Suwardi, korban penganiayaan anak anggota DPRD Wajo merespon upaya damai yang dilakukan oleh Aan Saputra Wijaya .Suwardi mengatakan seluruh keluarganya keberatan berdamai.
"Semua keluarga keberatan, masuk mi berkasnya di Polres," ujar Suwardi, dilansir detikSulsel, Rabu (1/2).
Suwardi membuat laporan polisi karena keluarga besarnya tak menerima penganiayaan yang dilakukan oleh Aan. Dia mengaku hampir hilang kesadaran karena pemukulan itu.
Anak Anggota DPRD Wajo Pukul Tukang Parkir Jadi Tersangka
Kini polisi telah menetapkan Aan Wijaya Saputra, anak anggota DPR pukul tukang parkir Suwardi, sebagai tersangka. Aan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan.
"Tadi siang gelar perkara. Dan kami sudah tetapkan dia (Aan) sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Theodorus Echeal, dilansir detikSulsel, Rabu (1/2).
Aan terbukti melakukan penganiayaan terhadap Suwardi di Jalan Andi Paggaru, Kelurahan Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo pada Senin (30/1). Theodorus menuturkan Aan kooperatif selama menjalani pemeriksaan.
"Pelaku melanggar pasal 351 ayat 1, ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara," tegas Theodorus.
Simak video 'Duduk Perkara Jukir Dipukuli Anak Anggota DPRD, Kedua Pihak Belum Damai':