KPK Jawab Denny Indrayana: Semua yang Kami Lakukan Pasti Dikaitkan Politik

ADVERTISEMENT

KPK Jawab Denny Indrayana: Semua yang Kami Lakukan Pasti Dikaitkan Politik

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 01 Feb 2023 19:04 WIB
Gedung baru KPK
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Mantan Wamenkumham, Denny Indrayana, mengaku tidak memiliki kepercayaan lagi kepada KPK saat ini yang dianggapnya terlalu politis. Pernyataan Denny disesalkan pihak KPK dan dinilai justru ucapan Denny itulah yang bermuatan kepentingan politik.

"Pernyataannya sangat disayangkan ya karena apa yang disampaikannya jelas dapat dibaca publik seolah-olah merupakan bagian dari desain narasi politik untuk kepentingan yang bersangkutan dan kelompoknya," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dihubungi, Rabu (1/2/2023).

Ali tidak menampik kerja KPK di tahun ini akan dinilai memiliki kepentingan politik oleh sebagian pihak. Pasalnya, 2023 merupakan gerbang menuju pemilu yang akan digelar pada 2024.

"Kami sadar betul semua yang dilakukan KPK saat ini dan ke depan pasti akan selalu dikaitkan dengan narasi politik semacam itu karena memang menjelang tahun politik 2024," katanya.

Menurut Ali, upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK tetap akan mengacu pada fakta hukum. Penegakan hukum di KPK, kata Ali, tidak akan melihat latar belakang dan posisi seseorang.

"Namun kami pastikan, kacamata KPK murni penegakan hukum. Sepanjang ada alat bukti cukup di hadapan kami, siapapun dan apapun kedudukan serta latar belakangnya pasti kami proses melalui mekanisme penegakan hukum," tutur Ali.

Dia menambahkan, penegakan hukum yang telah dilakukan KPK nantinya pun bisa diuji melalui proses pengadilan yang terbuka.

"Dan pada gilirannya hasil semua proses penegakan hukum KPK akan diuji secara terbuka melalui proses peradilan yang terbuka untuk umum dan bahkan publik juga bisa langsung menilai, mengawal dan mengikutinya," ucap Ali.

Denny Indrayana Ngaku Tak Lagi Percaya KPK

Denny Indrayana mengaku tak percaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era sekarang. Denny menyinggung penjegalan capres hingga kasus Formula E.

"Saya termasuk tidak lagi punya keyakinan kepada KPK yang sekarang. Setelah UU KPK yang diubah, KPK dilumpuhkan dan performanya semacam ini," ujar Denny pada wartawan di PTUN Jakarta Rabu (1/2).

Menurut Denny, ada upaya men-setting KPK untuk memenangkan salah satu capres. Dia juga menuding ada upaya penjegalan capres tertentu.

"Saya khawatir bisa kemudian termasuk di-setting, agenda setting pemenangan Pemilu 2024 atau bahkan penjegalan calon-calon presiden tertentu," tuturnya.

Dia pun menyinggung kasus Formula E yang dinilai sarat akan kriminalisasi pada salah satu capres. Denny menegaskan percaya kepada Bambang Widjojanto terkait Formula E.

"Itu yang saya khawatir (kasus Formula-E). Bagian dari kriminalisasi dan bagian dari upaya menjegal calon-calon presiden yang dengan kasus-kasus semacam itu," katanya.

"Kita sudah kaji, seperti Bambang Widjojanto, mantan pimpinan KPK kan jelas-jelas mengatakan nggak ada di situ. Saya dalam semangat antikorupsi atau teori-teori antikorupsi, salah satu yang saya rujuk salah satunya ya, Mas BW," imbuhnya.

Lebih lanjut, Denny pun meminta publik mengawal proses pemilihan pimpinan KPK. Dia berharap pimpinan KPK nanti tidak punya kepentingan politik menjelang Pilpres 2024.

"Karena itu jadi sangat penting untuk mengawal proses pemilihan tahun ini. Ini tahun 2023 ini akan ada proses pemilihan lagi. Jangan sampai nanti yang terpilih adalah orang-orang yg sebenarnya bukan pendekar-pendekar antikorupsi tapi sudah punya kepentingan politik menjelang 2024," pungkas Denny.

Simak juga 'Saat Denny Indrayana Cerita Mau Dukung Anies Capres ke Mahfud Md':

[Gambas:Video 20detik]



(ygs/maa)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT