Kabar penculikan anak terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya marak tersebar melalui pesan berantai sejak akhir pekan lalu. Pihak kepolisian memastikan kabar penculikan anak di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya merupakan informasi bohong atau hoaks (hoax).
Pada akhir pekan lalu, isu penculikan anak terjadi di wilayah Jakarta marak tersebar melalui media sosial (medsos). Polda Metro Jaya memastikan informasi tersebut bohong.
Dari foto yang dilihat detikcom, Sabtu (28/1/2023), terlihat beberapa orang yang dinarasikan sebagai pelaku penculikan. Di bawahnya terlihat imbauan agar masyarakat waspada terhadap para pelaku tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harap Waspada karena sedang beredar musim penculikan anak di Indonesia. Waspada!! Ada penculikan anak-anak yang berumur 1-12 tahun. Bapak-bapak/Ibu-ibu harus menjaga anak kita dengan hati-hati! Penculikan sedang ada dalam kampung-kampung dan dia menyamar sebagai: Penjual, om telolet, ibu hamil, pengemis," demikian bunyi informasi hoax tersebut.
Dalam foto yang lain, terlihat pula keterangan penculikan tersebut terjadi di beberapa lokasi, seperti Kota Depok. Di atasnya, terpampang slogan berlogo Polda Metro Jaya dan Binmas Polri yang menyebarkan informasi mengenai kasus penculikan tersebut.
Saat dimintai konfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan pesan berantai tersebut bukan berasal dari Polda Metro Jaya. Dia memastikan pesan tersebut adalah berita hoax atau kabar bohong lawas.
"Hoax, kasus sebaran ini sejak 2018," kata Trunoyudo Wisnu Andiko saat dimintai konfirmasi, Sabtu (28/1).
Trunoyudo meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang beredar. Segala informasi yang tersebar harus dicari terlebih dahulu kebenarannya.
"Agar warga tidak lagi termakan isu-isu hoax yang dapat meresahkan masyarakat. Saring dulu sebelum sharing," ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat tidak segan bertanya dan meminta bantuan kepada pemerintahan setempat, termasuk kepolisian, terkait beredarnya informasi tersebut.
"Manfaatkan layanan layanan kepolisian baik melalui Bhabinkamtibmas di RW setempat, layanan di polsek dan polres, bahkan Polda Metro Jaya, untuk setiap informasi yang meresahkan," tutupnya.
Kabar bohong penculikan juga disebut terjadi di Depok, Jawa Barat, hingga Cakung, Jakarta Timur. Info soal penculikan di Depok diluruskan Polri melalui akun Instagram Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri.
"Beredarnya informasi di media sosial terkait penculikan dan pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang diambil organ dalamnya di wilayah Depok, Jawa Barat, adalah HOAX atau TIDAK BENAR," demikian pernyataan Polri seperti dilihat, Senin (30/1/2023).
Dalam postingan tersebut, turut diunggah tangkapan layar (screenshot) percakapan di aplikasi chatting. Dalam screenshot itu, ada gambar menyeramkan berupa anak kecil yang ada di atas rumput dalam kondisi mengenaskan.
Gambar tersebut disertai narasi bahwa korban diambil organ tubuhnya. Dinarasikan ada sejumlah anak yang menjadi korban.
"Faktanya, setelah diklarifikasi ke kepolisian setempat, informasi tersebut tidak benar bahkan informasi tersebut meresahkan masyarakat," jelas Divisi Humas Polri.
Sementara itu, kabar penculikan juga disebutkan terjadi di daerah Cakung, Jaktim. Kabar penculikan itu dipastikan bohong. Penculikan dikabarkan terjadi di SDN 01 Penggilingan. Personel Polsek Cakung mengecek kabar itu ke SDN 01 Penggilingan, Kecamatan Cakung.
"Hasil pengecekan ke lokasi dan meminta keterangan dari pihak keamanan SDN 01 Penggilingan serta warga sekitar bahwa di SDN 01 Penggilingan tidak ada penculikan anak dan berita viral di medsos tersebut HOAX," demikian keterangan Polsek Cakung melalui akun Instagram @humas_polsek_cakung.
Isu penculikan anak yang baru-baru ini viral juga terjadi di Bekasi yang tersebar di aplikasi perpesanan. Dalam video, terlihat seorang anak sedang duduk di teras rumah.
Kemudian, seorang pria masuk menghampiri dan dinarasikan membius anak tersebut. Anak itu lalu tergeletak tak berdaya. Pria itu lalu memasukkan bocah tersebut ke dalam karung putih.
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Arwan memastikan viral penculikan anak itu hoaks. Arwan juga menegaskan narasi yang dibuat di video viral itu tidak benar.
Selain itu, dikabarkan terjadi penculikan dua siswi SD di Gunungsindur, Bogor. Setelah ditelusuri ke pihak keluarga, dipastikan kabar penculikan tersebut hoax.
"Hasil dari penelusuran dan keterangan dari kedua anak tersebut bahwa berita tersebut adalah TIDAK BENAR/BERITA BOHONG/HOAX," demikian keterangan yang disampaikan Polsek Gunungsindur.
Kedua siswi yang dikabarkan diculik itu ternyata takut dimarahi orang tua mereka karena pulang terlambat sehabis bermain.
"Adapun yang sebenarnya terjadi adalah kedua anak tersebut pulang sekolah lebih awal kemudian kedua anak tersebut bermain sampai lupa waktu hingga akhirnya mereka takut untuk pulang ke rumah karena akan dimarahi oleh orang tua mereka, selanjutnya kedua anak tersebut mengarang cerita kalau mereka berdua telah menjadi korban penculikan," jelasnya.