Tuntutan Dubes Swedia di RI Diusir Buntut Aksi Paludan Bakar Al-Qur'an

Tuntutan Dubes Swedia di RI Diusir Buntut Aksi Paludan Bakar Al-Qur'an

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Jan 2023 20:31 WIB
Demo di Kedutaan Swedia terjadi usai ramai aksi pembakaran Al-Quran. Aksi kontroversial tersebut dilakukan oleh Rasmus Paludan, politikus Denmark-Swedia.
Demo di Kedubes Swedia (Mulia/detikcom)
Jakarta -

Aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan di Swedia menuai banyak kecaman. Bahkan di Indonesia, Kedubes Swedia di Jakarta diprotes pendemo yang meminta Duta Besar Swedia diusir dari Tanah Air.

Dirangkum detikcom, Senin (30/1/2023), Paludan yang memiliki kewarganegaraan ganda Denmark-Swedia itu menuai kemarahan dunia Islam setelah melakukan aksi pembakaran Al-Quran dalam unjuk rasa di Swedia pada 21 Januari lalu.

Paludan kembali melakukan aksi serupa di dekat sebuah masjid dan di luar gedung Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark, pada Jumat (27/1) waktu setempat. Saat melakukan pembakaran Al-Quran, Paludan mengenakan helm pelindung dan dikelilingi oleh polisi antihuru-hara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya itu, Paludan juga berjanji akan terus melanjutkan aksi semacam itu setiap Jumat, hingga Swedia resmi bergabung dengan NATO. Swedia, bersama Finlandia, berupaya untuk bergabung aliansi militer NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.

Langkah itu menandai pergeseran bersejarah untuk kedua negara yang sebelumnya memegang kebijakan nonblok. Namun upaya itu membutuhkan persetujuan dari seluruh anggota NATO, salah satunya Turki. Usai pembakaran Al-Quran di Stockholm pekan lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Swedia untuk tidak mengharapkan dukungan Turki untuk bergabung NATO.

ADVERTISEMENT

Kedubes Swedia di RI Didemo

Massa dari sejumlah organisasi masyarakat menggelar demonstrasi untuk memprotes aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan yang dilakukan dalam demonstrasi di Swedia. Massa mendesak duta besar Swedia diusir dari Indonesia.

"Jelas-jelas pemerintah Swedia mendukung dan memfasilitasi pembakaran Al-Qur'an. Pemerintah Swedia mendukung pembakaran Al-Qur'an, usir apa tidak?" kata orator di atas mobil komando saat aksi di depan Kedubes Swedia, Jakarta Selatan, Senin (30/1).

"Usir," timpal massa lainnya.

Orator mendesak pelaku pembakaran Al-Qur'an ditangkap. Massa mengecam aksi pembakaran tersebut.

"Kalau pemerintah tidak menangkap dan menghukum pembakar Al-Qur'an kita akan aksi terus, siap aksi lagi? Kita tuntut kepada pemerintah kita agar tidak hanya mengecam pelaku pembakaran Al-Qur'an. Kita tekan kepada pemerintah kita, untuk putus hubungan diplomat kita. Kita juga meminta agar Dubes Swedia diusir," ujarnya.

Massa aksi kemudian melantunkan lagu dan meminta pemerintah mengusir Dubes Swedia. Sementara itu, polisi juga terlihat menambah separator pembatas di belakang kawat berduri.

"Usir-usir Dubes Swedia, usir Dubes Swedia sekarang juga," nyanyi massa.

Simak video 'Massa Demo Ramai-ramai Bakar Bendera Swedia-Belanda':

[Gambas:Video 20detik]



Simak informasi soal demo di Kedubes Swedia lainnya di halaman selanjutnya:

Massa Demo Bakar Bendera Swedia

Massa dari sejumlah organisasi masyarakat menggelar demonstrasi di depan Kedubes Swedia, Jakarta Selatan (Jaksel), untuk memprotes aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan. Massa membakar bendera Swedia.

Pantauan detikcom di lokasi demo, massa sempat bertemu dengan perwakilan dari Kedubes Swedia. Mereka kemudian menyampaikan tuntutan terkait aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan.

"Intinya jawaban pemerintahan Swedia melalui wakil jubir dubesnya, beliau mengatakan bahwa lewat perdana menterinya sudah mengecam dan mengutuk tindakan Rasmus Paludan yang membakar Al-Qur'an. Kemudian, surat kita tuntutan kita akan segera dilayangkan disampaikan ke Pemerintah Swedia," kata orator di atas mobil komando.

Surat pernyataan sikap itu ditandatangani oleh Habib Muhammad Alattas selaku Ketum Front Pembela Islam (FPI), Ustaz Yusuf M Martak selaku Ketum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U), dan KH Abdul Kohar selaku Ketum Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Setelah itu, mereka terlihat membakar bendera Swedia. Setelah membakar bendera Swedia, mereka berpindah ke Kedubes Belanda.

Demo di Kedutaan Swedia terjadi usai ramai aksi pembakaran Al-Qur'an. Aksi kontroversial tersebut dilakukan oleh Rasmus Paludan, politikus Denmark-Swedia.Demo di Kedutaan Swedia terjadi usai ramai aksi pembakaran Al-Qur'an. Aksi kontroversial tersebut dilakukan oleh Rasmus Paludan, politikus Denmark-Swedia. Foto: Mulia/detikcom

Wadubes Swedia Temui Pendemo

Kedubes Swedia bertemu dengan massa yang menggelar demonstrasi memprotes pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan. Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Gustav Dahlin, mengatakan pemerintah Swedia juga mengecam pembakaran Al-Qur'an itu.

"Kami respons dari embassy bahwa sesuai dengan pernyataan yang sudah dikeluarkan oleh Perdana Menteri Swedia bahwa pemerintah Swedia mengecam keras tindakan pembakaran Al-Qur'an ini dan bukan sesuatu tindakan yang didukung atau disponsori pemerintah Swedia," ujar Gustav saat bertemu perwakilan massa di Kedubes Swedia, Jakarta Selatan, Senin (30/1).

Gustav mengatakan pembakaran Al-Qur'an itu telah menjadi luka untuk umat Islam. Dia menegaskan pemerintah Swedia tidak mendukung aksi pembakaran Al-Qur'an tersebut.

"Dalam hal ini itulah respons dari kedutaan dan kami sangat memahami bahwa peristiwa ini telah sangat melukai umat muslim di seluruh dunia," imbuhnya.

Massa demo temui perwakilan Kedubes Swedia (Mulia-detikcom)Massa demo temui perwakilan Kedubes Swedia (Mulia-detikcom)

Respons Kemlu soal demo di Kedubes Swedia ada di halaman berikutnya:

Kata Kemlu soal Demo di Kedubes Swedia

Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Umar Hadi merespons demo di depan Kedubes Swedia, Kuningan, Jakarta Selatan, yang memprotes aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan. Apa kata Kemlu?

"Selama demonya tertib dengan izin polisi, ya kita juga nggak bisa ngelarang, kan kita juga demokrasi," ujar Umar Hadi di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/1).

Umar Hadi mengatakan Kemlu tidak memiliki kewajiban menemui massa aksi. Meski begitu, dia mengatakan pemerintah akan menjaga aset negara lain yang ada di Indonesia.

"Yang penting prinsipnya, kita pemerintah ada kewajiban menjaga aset negara lain yang ada di sini," sambungnya.

Kemlu Panggil Dubes Swedia, Apa Hasilnya?

Kemlu RI telah memanggil Dubes Swedia di Jakarta terkait aksi pembakaran salinan Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan di Swedia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemanggilan itu telah dilakukan pekan lalu.

"Oh sudah (dipanggil), waktu itu Pak Dirjen Amerop sudah manggil siapa ya? Swedia dan Belanda juga, jadi sudah disampaikan, Minggu lalu kalau nggak salah, sudah," ujar Retno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1).

Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI Umar Hadi mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya menyampaikan kekecewaan atas aksi yang dilakukan Rasmus Paludan. Pemanggilan itu dilakukan pada Rabu (25/1).

"Minggu lalu kita udah panggil Dubes Swedia, yang pertama tentunya untuk menyampaikan condemnation, kutukan, dan regret, kekecewaan atas terjadinya aksi pembakaran Al-Qur'an oleh seorang warga Swedia Denmark, dia dua kewarganegaraannya, dan juga aktivis politik yang namanya Rasmus," kata Umar Hadi.

Umar Hadi mengatakan pihaknya kecewa atas adanya aksi tersebut. Dia meminta pemerintah Swedia memastikan hal tersebut tidak terulang.

"Ini merupakan suatu bentuk provokasi yang nggak ada perlunya," kata dia.

"Yang ketiga pemerintah Indonesia tentunya selalu siap kalau Swedia perlu dialog mengenai keanekaragaman dari masyarakat yang pluralistik dan inklusif," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(fas/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads