.webp)
Empat orang pria dipergoki Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok tengah teler di belakang masjid sebuah kampus di Depok, Jawa Barat. Polisi juga menyita narkoba jenis tembakau sintetis (sinte).
"Keempatnya dalam keadaan fly atau dalam keadaan mabuk, tapi tidak ada miras di situ. Saya hanya menemukan 2 linting, diduga adalah tembakau sintetik yang termasuk ke dalam golongan A," kata Perwira Pengendali Tim Perintis Presisi Polres (TPPP) Metro Depok AKP Winam Agus saat dihubungi detikcom, Senin (30/1/2023).
Selain itu, TPPP Metro Depok menemukan tembakau sintetis lain di dalam plastik klip. Salah satu pria yang dipergoki sedang teler itu juga sempat membuang kertas yang dipakai untuk bungkus lintingan tembakau sintetis di sekitar lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir dari situs Polri, sinte merupakan campuran bahan kimia industri dan tembakau yang merupakan salah satu jenis narkoba berbahaya bagi tubuh dan penyalahgunanya. Sinte mengandung AB-CHMINACA, FUB-AMB, 5-Fluro-ADB, dan beberapa varian lainnya yang berbahaya untuk tubuh manusia dan bisa menyebabkan kematian.
Sinte merupakan jenis narkoba yang masuk golongan NPS (new psychoactive substance) dan kategori halusinogen. Sinte dikenal dengan nama lain hanoman, ganesha, thunderbear, cap badak, hingga cap gorila.
Winam mengatakan awalnya timnya mendapatkan laporan dari masyarakat dan langsung mendatangi lokasi. Saat dipergoki, kata Winam, pelaku panik dan membuang sesuatu ke saluran air.
"Setelah kita sampai di sana, mereka semua itu panik, bahkan ada salah satu yang membuang sesuatu ke got atau ke saluran air," ujar Wakapolsek Beji ini.
Dia menjelaskan, barang yang dibuang pelaku tersebut merupakan kertas untuk membungkus sinte. Pelaku mengaku membuang kertas tersebut karena panik atas kedatangan polisi.
"Gimana nggak panik, mereka semua itu wajahnya sudah dalam keadaan mabuk tapi bukan mabuknya ya, dari tembakau sintetis itu," lanjut Winam.
Lihat juga video 'Polisi Kantongi 385 Botol Liquid dari Pabrik Vape Sabu di Jakbar':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Setelah diperiksa, baru diketahui bahwa keempat pria yang dipergoki teler merupakan alumni kampus tersebut.
Kepada polisi, pelaku mengaku membeli sinte melalui media sosial (medsos). Pelaku menerima tembakau sintetis tersebut tanpa bertransaksi dengan penjual.
"(Beli) dari online, jadi model sistem anternya terus ditempelkan di tembok di dekat lokasi dia nongkrong," ujar Winam.
Winam mengatakan pihaknya berkonsultasi dengan Reserse Narkoba Polres Metro Depok. Pelaku dibawa ke Polres Metro Depok untuk diperiksa lebih lanjut.
"Akhirnya kita panggil dan konsultasi dengan Tim Reserse Polres Metro Depok akhirnya anggota datang dan keempatnya dibawa ke Polres Metro Depok dalam rangka penyelidikan dan pengembangan," tutur Winam.
