KLHK dan KKP Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Lewat Ekosistem Karbon Biru

ADVERTISEMENT

KLHK dan KKP Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Lewat Ekosistem Karbon Biru

Rumondang - detikNews
Senin, 30 Jan 2023 16:56 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya
Menteri LHK Siti Nurbaya (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menekankan tentang pentingnya ekosistem karbon biru (EKB) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Ia juga menyebutkan karbon biru berperan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

"Karbon biru menjadi bagian penting juga untuk kita bisa memenuhi kewajiban kita sebagai negara, yang bersama-sama di dalam konvensi perubahan iklim guna memenuhi upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

Siti menjelaskan, ekosistem laut yang meliputi hutan mangrove, padang lamun, estuaria atau rawa air payau/rawa air asin, dan terumbu karang berpotensi sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Selain itu, Siti menekankan terkait pentingnya perlindungan lingkungan pesisir dan laut sebagai salah satu faktor utama dalam mendukung keberlangsungan ekosistem karbon biru.

"Memiliki potensi yang besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon (carbon sequestration and storage) yang berperan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan pihaknya merupakan bagian dari subsistem manajemen lingkungan. Sementara KLHK, menurut dia, merupakan panglima yang menjaga lingkungan.

Sakti menyatakan pihaknya meletakkan fokus pada ekosistem laut. Sebab, menurut dia, jika ekosistem laut rusak akan berdampak buruk bagi kehidupan.

"Kalau lautnya rusak, maka ekonomi biru tadi, atau ekologinya akan rusak, dan karbon biru juga akan susah didapatkan," jelasnya

"Jadi bahwa lautnya begitu sudah rusak dilintasi oleh kapan diambil ikannya secara masif dan seterusnya tanpa ada satu ruang yang diistirahatkan, maka dampaknya akan sangat buruk buat kehidupan," tambahnya.

Lebih lanjut Sakti menjelaskan bahwa tujuan dari karbon biru juga untuk menjaga produksi oksigen agar tetap bersih. Karena itu, ia menuturkan, pihaknya memiliki lima kebijakan terkait ekonomi biru.

"Jadi lima produk yang utama yang kita canangkan sebagai inisiatif kebijakan kelima-limanya saling terkait, yaitu perluasan kawasan konservasi laut; perikanan tangkap terukur berbasis kuota; pembangunan perikanan budidaya laut, pesisir, dan darat yang ramah lingkungan, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil; serta pengelolaan sampah plastik di laut," jelasnya.

Simak video 'KKP Hentikan Proyek Terminal Khusus di Lahan Reklamasi di Kepri':

[Gambas:Video 20detik]



(dek/dek)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT