Korlantas Polri tengah membuat buku ujian SIM untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat sebelum mengikuti ujian. Buku ini akan disebar ke sekolah-sekolah hingga stasiun.
"Soal-soal di buku ini akan saya sebarkan ke sekolah-sekolah, perpustakaan, nanti di terminal ada buku-buku itu, stasiun kereta, bandara. Ya kita minta nanti kalau lihat bukunya jangan dibawa pulang karena masih banyak yang mau baca," kata Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus di Mabes Polri, Kamis (26/1/2023).
Yusri mengatakan buku itu berisikan 1.200 soal. Soal-soal itu termasuk perihal keselamatan berkendara hingga pengetahuan umum untuk bekal ujian tertulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Caranya bagaimana supaya teman-teman masyarakat bisa? Saya keluarkan nanti buku 1.200 soal ada empat bagian di situ, termasuk keselamatan, pengetahuan umum, yang bisa menimbulkan bahaya," katanya.
Tak hanya itu, buku-buku ujian SIM ini juga akan disediakan di Satpas. Nantinya juga ditampilkan berbagai fitur seperti TV digital sebagai bekal ujian SIM.
"Di tempat Satpas saya buatkan yang prototype ini ruang pencerahan, sebelum ujian, tunggu di situ TV-nya lengkap semua, apa yang akan diujikan nanti. Buku ada di situ, supaya apa? Supaya nggak kaget," katanya.
"Mudah-mudahan setelah buku ini dicetak saya sebarkan juga ke platform-platform yang ada di media, baik media sosial," tambahnya.
Dia berharap buku ujian SIM ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya harapkan dengan tahu soalnya, berarti pengetahuan tentang keselamatan berlalu lintas itu semua sudah tertanam dalam mindset-nya karena calon-calon pengambil SIM," katanya.
Dibuat agar Mudah Lolos Ujian SIM
Korlantas Polri bakal meluncurkan buku ujian SIM untuk materi pembelajaran para calon pembuat SIM. Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengatakan buku ini dibuat agar para pemohon mudah lolos ujian SIM.
"Masyarakat seharusnya sudah tahu aturan lalin (lalu lintas). Kita upayakan dengan pendidikan masyarakat kita. Semoga, semoga satu bulan, nggak terlalu lama. Saya sudah sampaikan ke Dirregident (Direktur Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus) bahwa kita launching buku tentang soal SIM jadi masyarakat bisa belajar dulu sebelum ujian," kata Firman di gedung NTMC Polri, Jakarta, Senin (3/1).
Firman mengatakan masyarakat nantinya tentu juga akan memahami dengan betul-betul peraturan lalin. Dia berharap para pemohon bisa menguasai materi sebelum melakukan ujian SIM.
"Nanti pas ujian, nggak lulus juga, ya kebangetan. Jadi masyarakat yang ada di jalan harusnya sudah ketahui aturan lalin. Jadi nggak ada yang, 'Saya nggak tahu, Pak', nggak ada. Kalau masih ada masyarakat yang nggak tahu, berarti orang tuanya izinkan anaknya (bawa motor), nah orang tuanya yang tanggung jawab. Kita nggak mau saling lempar antara polisi dan warga," terang Firman.
"Kami akan perbaiki sebagaimana kami komitmen masyarakat dimudahkan dalam perolehan SIM. Bukan artinya dikasih tahu saat ujian, tapi kita beri tahu, ajarin latihan sebelum ujian," tambahnya.
(azh/idn)