Salah satu warga yang setuju dengan penutupan U-turn tersebut adalah Laksmana (35). Laksmana mengatakan penutupan ini bisa mengurangi angka kecelakaan.
"Tapi yang di sini-sini udah bener sih bagus terkadang kan kejauhan. Cuma kan ada bagusnya juga ngurangin puteran jadi ngurangin kecelakaan juga," kata Laksmana saat ditemui detikcom di Jalan Boulevard GDC, Depok, Kamis (26/1/2023).
Laksmana juga menepis ditutupnya U-turn ini bisa menimbulkan kemacetan. Menurutnya, kepadatan lalu lintas bergantung pada volume kendaraan yang melintas.
"Masalah macet enggak ngaruh sih, macet tergantung kendaraan kalau kendaraan banyak ya pasti macet," ujar Laksmana.
Laksmana juga setuju U-turn di depan PLN tidak ditutup. Sebab, menurutnya, penutupan itu justru akan menambah kemacetan di area tersebut.
"Sebenarnya kalau nggak ditutup sih setuju-setuju aja karena itu kalau ditutup malah macet kalau PLN malah nanti muternya di depan (lampu merah). Mending dipindah jangan di situ ke depan JGU itu pasti ngurangin macet puterannya posisinya luas tapi kalau PLN ditutup malah jadi macet parah," tutur dia.
Sementara warga lain bernama Lisa (30) menyampaikan ketidaksetujuannya akan penutupan U-turn tersebut. Sebab, penutupan itu membuatnya harus memutar balik lebih jauh dan memakan waktu yang lebih lama.
"Iya kan saya kalo mau belok ke arah Jalan Tambarehe jadi harus putar lebih jauh jadi makan waktu lebih lama kalo pergi kerja. Kontra sih aku," kata Lisa.
Simak juga 'Underpass Dewi Sartika Depok Malah Jadi Tempat Nongkrong':
(mae/mae)