Jakarta -
Sejumlah fakta baru terungkap di balik kematian sembilan korban serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) dkk. Wowon menciptakan sosok bernama 'Aki Banyu' untuk memerintahkan pembunuhan terhadap para korban.
Wowon, yang merupakan seorang dalang pewayangan, bisa menirukan berbagai suara. Kemahirannya dalam mendalang ini disalahgunakan untuk membunuh para korban serial killer di Bekasi hingga Cianjur, Jawa Barat.
'Aki Banyu' sosok rekaan Wowon ini memberikan perintah kepada Solihin alias Duloh (63), partner in crime-nya untuk membunuh para korban. 'Aki Banyu' pulalah yang menghasut para korban tenaga kerja wanita (TKW) untuk melakukan 'ritual' menceburkan diri ke laut demi mencapai kesuksesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi (Foto: dok. Istimewa) |
Figur Fiktif 'Aki Banyu' Perintahkan Pembunuhan
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan Wowon menciptakan figur fiktif 'Aki Banyu' untuk memerintahkan pembunuhan terhadap sembilan korban, yang mayoritas istri dan anaknya sendiri.
"Kita juga ada temukan modus yang lain, korban operandi daripada pelaku. Jadi ini cukup unik. Ternyata Tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu. Selain atas nama Wowon, ternyata yang bersangkutan ini berperan sebagai Aki Banyu, yang merupakan figur fiktif," kata Hengki kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1).
Tersangka Duloh merupakan eksekutor dalam kasus serial killer ini. Belakangan terungkap, Duloh mendapat perintah dari 'Aki Banyu', yang tak lain adalah Wowon.
"Aki Banyu inilah yang memerintahkan untuk melakukan pembunuhan terhadap para korban dan ternyata dalam modus untuk membunuh korban berkembang," katanya.
Baca sandiwara Wowon lainnya di halaman selanjutnya....
Simak Video: Makam Siti Korban Wowon cs Dibongkar, Jasad Dibawa ke RS Kramat Jati
[Gambas:Video 20detik]
Perintah 'Terjun ke Laut' dari Aki Banyu
Melalui lakon 'Aki Banyu' ini, Wowon juga diduga kuat memerintahkan korban Siti dan Noneng, yang juga mertuanya sendiri, untuk terjun ke laut. Hal ini terungkap dari kesaksian seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang nyaris menjadi korban modus serupa dari 'Aki Banyu'.
Perintah 'Aki Banyu' ini diberikan sebagai 'ritual' dengan dalih untuk mencapai kesuksesan. Sejumlah TKW diiming-imingi dapat mencapai kesuksesan apabila mengikuti perintah 'Aki Banyu'.
"Kemudian, untuk meraih kesuksesan, harus menyeberang ke laut. Tapi salah satu saksi ada yang menyampaikan 'pada saat itu saya disuruh di pinggir kapal-kapal, saya curiga akan didorong ke laut'," kata Hengki kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Saat dimintai konfirmasi dalam pemeriksaan, kepada penyidik, Wowon mengaku meminta para korban terjun ke laut agar sukses.
"Ternyata saat kita konfirmasi ke Tersangka benar, 'Saya memerintahkan, bila ingin sukses, harus nyemplung ke laut'," ujarnya.
"Jadi kalau itu sudah dibawa ke sana, itu salah satu modus pembunuhan yang akan dipraktikkan oleh kelompok ini dengan cara menghasut untuk terjun ke laut," imbuhnya.
Solihin alias Duloh, tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur (Foto: dok. Istimewa) |
Wowon Buka-bukaan Saat Mendalang
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan hal inilah yang membuat tersangka Duloh dan Dede juga teperdaya oleh sosok 'Aki Banyu'.
"Sekarang pertanyaannya, mengapa bisa teperdaya Duloh maupun Dede? Karena suaranya itu memang berbeda, kenapa bisa berbeda, ternyata memang si Wowon ini profesi lainnya adalah dalang, jadi suaranya bisa berubah-ubah," kata Hengki kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Bahkan, lanjut Hengki, Wowon mempraktikkan jadi dalang saat diperiksa polisi. Kepada penyidik, Wowon berbicara layaknya dalang menjelaskan lokasi para korban dalam kasus tersebut.
"Yang jelas, yang unik, pada saat memeriksa si Wowon, ini kalau ditanya langsung susah. Tapi kalau jadi dalang, kebuka semua itu, sambil dalang, dia. Di mana korbannya, disimpan di sini. Ini fakta kejadiannya," jelasnya.
Baca fakta soal penipuan Wowon cs di halaman selanjutnya....
Modus Penipuan Wowon cs kepada Sejumlah TKW
Serial killer Bekasi dan Cianjur Wowon cs melakukan penipuan dan menghimpun dana dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) dengan sistem multi level marketing (MLM). Istri ke-6, Ai Maemumah, yang juga korban serial killer, dijadikan sebagai perekrut para TKW.
"Kemudian juga sistemnya ini adalah seperti MLM. Ini yang sedang kami telusuri betul," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Hengki mencontohkan, salah satu korban bernama Siti disuruh mengajak temannya untuk mentransfer uang kepada Wowon cs. Mereka dijanjikan kesuksesan oleh Wowon cs.
"Maksudnya seperti ini, mereka ada downline-downline, jadi dari si Siti misalnya, ini mengajak temannya lagi supaya mengirim yang ke ini supaya bisa digandakan dan sebagainya. Jadi seperti MLM," ujarnya.
Salsa memperlihatkan foto Ai Maimunah, ibunya. (Ikbal Selamet/detikJabar) |
Istri ke-6 Rekrut TKW
Lanjut Hengki, Ai Maemunah, yang merupakan istri ke-6 Wowon dan juga korban dalam kasus serial killer ini, juga berperan merekrut para TKW.
"Salah satunya adalah almarhumah Maemunah. Salah satu yang ikut merekrut TKW-TKW untuk ikut mengirim uang yang akan digandakan oleh para Tersangka," kata dia.
Adapun cara Wowon cs meyakinkan para TKW dengan menunjukkan rumah dan mobil hasil bisnis penggandaan uang tersebut, yang membuat para TKW pada akhirnya tergiur. Padahal rumah dan mobil tersebut sebetulnya bukan milik Wowon.
"Untuk meyakinkan daripada saudara-saudara kita TKW ini untuk mengirimkan uang terus ke tersangka ini. Ada salah satu yang datang kepada Wowon ditunjukkan 'ini rumahnya, ini mobilnya'. Setelah ditelusuri, itu adalah mobil dan rumah milik orang lain. Tapi untuk meyakinkan supaya korban tetap mengirimkan uang," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini