Komisi III DPR Minta Kasus Serial Killer Terus Diusut: Pasti Ada Korban Lain

Komisi III DPR Minta Kasus Serial Killer Terus Diusut: Pasti Ada Korban Lain

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Minggu, 22 Jan 2023 06:15 WIB
Ahmad Sahroni didampingi pengacaranya, Arman Hanis memberikan pernyataan soal pelaporan kepada Adam Deni di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2022).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni memberikan apresiasi kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran beserta jajaran yang telah membongkar kasus pembunuhan berantai 9 orang yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Sholehudin alias Dede (34). Meski begitu, Sahroni meminta Polri terus mengusut kasus ini lantaran adanya kemungkinan korban lain.

"Pertama saya jempolin buat Kapolda Metro dan jajaran yang jeli dalam melihat kasus ini secara matang dan bener-benar teliti," kata Sahroni saat dihubungi, Sabtu (21/1/2023).

Meski begitu, Sahroni meminta Polda Metro Jaya tidak berhenti hanya pada temuan 9 korban. Dia menduga ada korban lainnya dari para pembunuh berantai ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pasti ada korban lain yang harus diselidiki oleh tim Kapolda Metro. Kembangkan sampai benar-benar di ujung agar tahu dasar perkara pidana yang sebenarnya" ucapnya.

Selain itu, dia juga mendorong polisi segera menyampaikan motif para pembunuh berantai ini menghabisi nyawa korbannya. Dia menyebut penyidikan terkait motif ini penting didalami.

ADVERTISEMENT

"Motifnya wajib didalami oleh penyidik. Polisi penting mendalami motif yang sebenarnya terjadi," ujar dia.

Peran Serial Killer Bekasi-Cianjur

Sebelumnya diberitakan, tiga tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, merupakan partner in crime. Mereka bekerja sama menghilangkan nyawa sembilan korban, yang rata-rata masih satu keluarga dengan tersangka Wowon.

Tiga tersangka itu adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Sholehudin alias Dede (34). Wowon dan Duloh ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, sementara tersangka Dede, yang juga ikut minum kopi 'racun' dan sempat dirawat di rumah sakit, kini telah diamankan polisi.

"Duloh-Aki ini adalah partner in crime. Jadi sebenarnya para pelaku dengan korban ini sebenarnya ada keterkaitan satu dengan lain," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers, Kamis (19/1).

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya masih mendalami soal peran para tersangka ini.

"Pengakuan sementara, Duloh itu sebagai eksekutor, kemudian Wowon yang antar korban dan Bayu ini penghimpun dana sekaligus membantu gali lubang. Tetapi ini pengakuan sementara, kami tidak percaya begitu saja pengakuan Tersangka," kata Hengki.

Simak Video: Terpopuler Sepekan: Serial Killer Cianjur, Ridwan Kamil Masuk Golkar

[Gambas:Video 20detik]



Hengki mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada para tersangka untuk menggali soal peran, motif, dan kemungkinan adanya korban atau tersangka baru.

"Kami bekerja berdasarkan scientific crime investigation supaya hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Kami akan dalami secara scientific dengan berkolaborasi interprofesi dengan Apsifor, Labfor, dokter forensik untuk mencari fakta-fakta," tutur Hengki.

Halaman 2 dari 2
(maa/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads