Ketua RW Cerita Penggeledahan Rumah Teroris Jaringan NII di Jakut

Ketua RW Cerita Penggeledahan Rumah Teroris Jaringan NII di Jakut

Antara News - detikNews
Sabtu, 21 Jan 2023 11:49 WIB
Densus 88 menggeledah eks markas FPI di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (27/4) malam. Sejumlah boks kontainer diamankan.
Ilustrasi. Densus 88 Antiteror Polri (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Markas Besar Polri memeriksa rumah tersangka teroris berinisial AS (26) di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). AS diduga terlibat jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

Ketua RW 03 Sunter Agung Tubagus Sidik Jaya Permana mengatakan, pada penggeledahan yang dilakukan Jumat (20/1) pagi itu, Densus 88 Polri memeriksa sekitar 30 menit dan disaksikan pengurus RW dan RT setempat. Sejumlah barang disita Densus 88.

"Saat keluar dari rumah, tampak satu unit komputer jinjing, alat penyimpanan data (USB), buku rekening tabungan, dan sejumlah berkas juga ikut dibawa dari dalam rumah terduga pelaku. Tidak ada senjata (api)," kata Sidik seperti dilansir Antara, Sabtu (21/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sidik mengatakan saat Densus 88 memeriksa rumah tersebut, AS juga tidak ikut. Menurut Sidik, polisi hanya menyerahkan satu unit sepeda motor yang dibawa AS saat berangkat bekerja di toko makanan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dia mengatakan orang tua AS kaget karena sepeda motor anaknya diserahkan polisi. Setelah itu ortu AS mengetahui penangkapan AS dari surat perintah kepolisian dan surat izin penggeledahan.

ADVERTISEMENT

"Hasil pemberitahuan Densus 88 bahwa yang bersangkutan ditangkap di sekitar tempat kerjanya, persisnya saya kurang tahu," kata Sidik.

Kemudian penggeledahan berlangsung dengan disaksikan keluarga AS dan pengurus RT/RW setempat. Menurut Sidik, AS merupakan penghuni lama di lingkungan tersebut.

Kendati demikian, AS kurang bersosialisasi dengan warga sekitar karena cenderung pendiam.

"Kalau hasil saya bicara dengan keluarganya bahwa kalau pulang kerja yang bersangkutan juga jarang ngobrol dengan orang tuanya karena pulangnya malam," kata Sidik.

Menurut Sidik, AS hanya tinggal bersama orang tuanya di rumah tersebut. Dia dijelaskan personel Densus 88 yang mengatakan AS bisa saja dikembalikan ke keluarganya kalau tidak terbukti terlibat dalam jaringan tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan.

Dia mengatakan peristiwa penangkapan tersebut belum dulu disampaikan ke tetangganya untuk menjaga perasaan orang tua AS.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga '475 Narapidana Teroris Telah Dideradikalisasi BNPT Sepanjang 2022':

[Gambas:Video 20detik]



"Kasihan orang tuanya, sudah lanjut usia," kata Sidik menandaskan.

Densus Tangkap 3 Teroris di Jakut-Tangsel

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan menyebut Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris pada Jumat (20/1). Ketiga terduga teroris itu berasal dari dua jaringan berbeda.

"Tersangka AS ditangkap di wilayah Jakarta Utara," ucap Ramadhan.

Kemudian tersangka ARH ditangkap di wilayah Jakarta Selatan dan tersangka SN ditangkap di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Dia menjelaskan tersangka AS terlibat dalam jaringan teroris NII.

Sementara itu, tersangka ARH dan SN masuk DPO penangkapan tindak pidana teroris pada Maret 2021. Menurut informasi yang diterima, ARH dan SN diduga berasal dari kelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sudah dibubarkan pemerintah yang mempunyai cabang di Condet.

Halaman 2 dari 2
(jbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads